[www.uinsgd.ac.id] Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris UIN SGD Bandung menggelar seminar yang bertajuk ‘Art Literature and Creation’. Menghadirkan seorang penulis, Cecep Syamsul Hari sebagai pemateri, acara ini diselenggarakan di Aula Abdjan Solaeman, Rabu (14/2/2018).
Ketua Pelaksana, Irfan Ismail mengatakan bahwa pemilihan tema tersebut sesuai dengan latar belakang untuk mengangkat seputar seni sastra dan kreasi. “Kalau kita berbicara soal sastra artinya kita berbicara seni. Sastra itu adalah seni, ada kolaborasi dari keduanya yang mampu menciptakan suatu kreativitas,” jelasnya.
“Saat ini, di zaman milenial sekarang, masyarakat hanya menganggap karya sastra yang sifatnya hanya dianggap sebagai hiburan semata, padahal sastra lebih dari itu. Orang-orang cenderung lebih tertarik baca novel yang ringan,” imbuhnya.
Irfan menjelaskan, tujuan dari acara ini selain untuk diskusi sastra yaitu memperkenalkan sastra inggris, untuk lebih mengedepankan fungsi sastra selain sebagai hiburan juga sebagai pendidikan, selain itu untuk meningkatkan interest para pelajar untk lebih mengembangkan individu mereka agar lebih mencintai budaya literasi dan kreativitasnya dalam menulis, sekaligus mengenalkan kiat-kiat menulis guna membekali para pelajar menjadi penulis yang baik.
“Semoga dengan seminar ini dapat memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa sastra ini lebih dari sekedar hiburan semata. Karena keetika berbicara sastra itu bisa menjadi sumbangsih bagi negara dan untuk peradaban juga,” harapnya.
Cecep Syamsul Hari, dalam pemaparannya menjelaskan, hal yang penting dalam menulis kreatif adalah imajinasi dan intelegensi. Dimana titik awal dari imajinasi dan intelegensi itu dimulai dari membaca. Menurutnya, jika hanya mempelajari dari segi kelompok saja itu tidak akan sampai pada masalah menulis.
Dalam materi ini, Cecep ingin memberikan visi kepada para mahasiswa bahwa di era sekarang kemampuan hidup bertumpu pada semangat dan kreatifitas. Dari kekreatifitasan tersebut, khususnya dalam bidang kepenulisan muncul istilah industri kreatif.
“Dari kata-kata yang kita tulis itu muncul istilah industri kreatif. Industri kreatif itu kalau kita lihat meliputi 13 bidang diantaranya film, seni, dan sastra. Jadi di dunia sekarang sangat terbuka lebar bagi kita untuk hidup dengan memanfaatkan kreatifitas kita,” pungkas Cecep.
Ketua Umum Dewan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humanioral, Irma Zahrotunnisa dalam sambutannya, mengharapkan mahasiswa yang ada di lingkungan Jurusan Sastra Inggris bisa mengikuti kegiatan apa saja yang disuguhkan oleh HMJ. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa terdapat degradasi pengetahuan di tubuh sastra inggris sendiri.
“Terdapat degradasi pengetahuan yang ada di tubuh Jurusan Sastra Inggris sendiri secara khusus, dan secara umumnya terhadap tubuh Fakultas Adab dan Humaniora. Hal itu menjadi tantangan bagi kita selaku orang yang mengabdikan diri di organisasi kampus, bagaimana kita mengajak kembali kepada nilai pengetahuan ataupun hal-hal yang bermanfaat,” paparnya. (Ahmad Fauzi, Elsa Yulandri/Suaka)