UINSGD.AC.ID-Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-36 tingkat Provinsi Jawa Barat, yang dihelat di Subang selama sepekan (3-10 September 2020), telah menjadi ajang dakwah berbasis Quran bagi masyarakat global. MTQ memang telah menjadi wahana dakwah yang lengkap: seni baca, seni tafsir, seni kaligrafi, seni pemahaman, dan seni penulisan kandungan Quran.
MTQ Jabar menjadi bernuansa antarbangsa dengan keberadaan cabang tafsir Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Di cabang ini, putera-puteri daerah Jabar yang mewakili daerah kab/kota unjuk kebolehan berdakwah menyantuni masyarakat global menyuarakan pesan-pesan Quran dengan Bahasa Arab dan Inggris.
Di sela-sela pemantauan ke arena Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) 30 Juz dan Tafsir Bahasa Inggris, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Dr H Adib, M.Ag mengatakan, dari Jawa Barat kiranya terlahir mufassir-mufassir yang mampu menunjukkan pesan-pesan moderasi beragama bagi masyarakat dunia. “MTQ ini kita harapkan dapat memunculkan ulama mufassir Quran yang kompeten mengawal masyarakat Jawa Barat, khususnya, dalam mempraktikkan moderasi beragama,” katanya.
Adib juga mengingatkan, di Jawa Barat masih ada potensi intoleransi dan radikalisme, tapi ia yakin melalui pendalaman kandungan Quran, para ulama Jawa Barat dapat menjalankan dakwah moderat bagi kemaslahatan umat. “Penting kita mencetak kader-kader ulama mufassir yang berwawasan global dan tentunya moderat,” pungkasnya.
Pengawas Majelis MHQ 30 Juz dan Tafsir Bahasa Inggris Dr H Ahmad Sarbini, M.Ag mengaku senang mendapat tugas sebagai pengawas pada MTQ ini karena ia dapat menikmati tilawah Quran sekaligus meresapi pesan-pesan wahyu yang diuraikan oleh para kontestan cabang tafsir. “Saya yakin majelis MTQ ini dapat mencetak kader-kader da’i yang memiliki kedalaman tafsir Quran,” ujarnya.
“Sejalan dengan obsesi Gubernur Jabar untuk menyemarakkan dakwah digital, yang menurut sementara riset cenderung bersifat instan dan dangkal, saya menyaksikan pada MTQ ini tampil calon-calon da’i berwawasan Quran yang bisa mendukung mutu dakwah digital,” jelas pengawas MTQ yang juga merupakan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Dr H Dindin Solahudin, MA, salah seorang hakim bidang tafsir Bahasa Inggris, sebut cabang Tafsir Bahasa Inggris menjadi tempat pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan kader ulama mufassir yang mampu melakukan kerja dakwah global. Seiring dengan program Pemprov Jabar English for Ulama, para mufassir berbahasa Inggris besutan MTQ ini diyakini mampu mewakili Jabar di pentas dakwah internasional. “Sebelum menunjukkan kebolehan menafsirkan Quran dengan Bahasa Inggris, para kontestan terlebih dahulu diuji hapalan Qurannya sebanyak 14 juz. Kompetensi tahfizh ini menjamin kekuatan basis wahyu bagi mufassir berbahasa Inggris sebagai calon da’i di pentas dakwah global,” ungkapnya.
“Dari cabang Tafsir Bahasa Inggris ini semoga Jabar memiliki SDM dakwah yang mampu menyantuni kebutuhan dakwah masyarakat global,” imbuh Dindin, yang juga merupakan Wakil Dekan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung.
Dengan tampilnya 40 orang peserta Cabang MHQ 30 Juz dan 25 orang peserta Cabang Tafsir Bahasa Inggris, MTQ ke-36 tingkat Jawa Barat telah menyiapkan SDM ulama yang sekaligus menjadi da’i potensial dalam kerangka dakwah moderasi beragama di tingkat nasional dan internasional.()