Al-Qur’an Solusi bagi Semua Persoalan Bangsa

[UINSGD.AC.ID] Dekan Fakultas Adab dan Humanioara (FAH) UIN SGD Bandung, Dr H Setia Gumilar, M.Si merasa prihatin ketika mengetahui hasil riset yang menyimpulkan bahwa umat Islam Indonesia hanya 30 persen yang bisa baca tulis Al-Quran. Pantas kalau umat Islam belum bisa memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan bangsa, baik soal kerusakan moral, sosial, politik, maupun kehidupan keagamaan sendiri.

Kekhawatiran Dekan ini disampaikan saat membuka acara Pembekalan Praktikum Tilawah FAH 2021, Sabtu (19/06/21). Acara yang bertajuk “Internalisasi Nilai-nilai Moderasi Beragama melalui Praktik Tilawah” ini, dihadiri oleh Wakil Dekan I Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS; Wakil Dekan II H Dedi Supriadi, M.Hum; dan Wakil Dekan III Dr H Ading Kusdiana, M.Ag.

Kajur SPI Dr Samsudin, M.Ag dan Sekretaris Dr Widiati Isana, M.Ag; Kajur BSA Dr Asep Supianudin, M.Ag dan sekretaris Sekretaris H Mawardi, MA; Kajur SI Dr Andang Saehu, M.Pd dan Sekretaris Dr H Nurholis, M.Hum; Ketua Laboratorium FAH Dr Suparman, M.Ag; Koordinator Bidang Administrasi dan Ketatausahaan Hj Ati Rahmawati, M.Ag; dan Sub Koordinator Anita Rantini, S.Th.I; dan tenaga kependidikan.

Bagi umat Islam, lanjut Dekan, Al-Quran menjadi sumber dasar syariat Islam. Karenanya, umat Islam diwajibkan untuk selalu belajar, dari mulai membaca, memahami, menafsirkan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kalau baca tulis saja hanya 30 persen, seberapa banyak/persen yang faham, bisa menafsirkan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari? Tentu saja, kata Dekan, jumlahnya akan lebih rendah lagi. Padahal Al-Quran diyakini menjadi obat, petunjuk, dan tuntunan bagi umat, termasuk menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang menerpa bangsa ini.

“Praktik Tilawah bagi mahasiswa semester II adalah ikhtiar kami agar mereka terbiasa membaca al-Quran, terlebih bisa menafsirkan, memahami isi kandungannya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Wakil Dekan I Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS menjelaskan, praktikum tilawah ini diikuti oleh 578 mahasiswa semester II, dan dibimbing oleh 76 dosen. Praktikum Tilawah dilengkapi dengan pembekalan “Moderasi Beragama” oleh narasumber Dedi Slamet Riyadi (alumnus BSA yang menjadi Kepala KUA Kabupaten Kuningan) dan menjadi editor dan penerjemah di penerbitan.

“Praktikum tilawah bertujuan meningkatkan kualitas tahsin Al-Quran, tahfiz Quran, dan fahmul Quran,” kata Dr Dadan, seraya menjelaskan bahwa praktikum ini termasuk intrakurikuler yang wajib diikuti mahasiswa, sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana S1.

Praktik tilawah, lanjut Dr Dadan, akan membantu mereka untuk menguasai Juz 30 dan memahami ayat-ayat kunci terkait dengan bahasa, sastra, sejarah, dan budaya. ”Mereka pun akan punya dua setifikat: sertifikat tilawah dan sertifikat kelayakan menjadi imam dan khotib jumat bagi yang bagus,” ujarnya.[nanang sungkawa]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *