(UINSGD.AC.ID)-Warga Bandung, termasuk mahasiswa harus mengenakan pakaian yang lebih tebal dari biasanya. Sebab suhu udara di Bandung sedang dingin-dinginnya. Fenomena suhu dingin ini terjadi beberapa hari ke belakang.
Dilansir dari detikJabar, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Suhu dingin ini disebabkan karena Bandung mulai memasuki puncak musim kemarau.
Kepala stasiun Klimatologi Jabar Rakhmat Prasetia mengatakan, hampir seluruh wilayah di Jawa Barat memasuki musim kemarau dimana puncaknya akan terjadi di bulan Agustus mendatang. “Ini memang wilayah Jawa Barat sebagian besar sudah masuk kemarau, di mana angin timuran sudah dominan, ketika angin timur sudah dominan maka angin Timur yang menyertai suhu kita saat ini,” kata Rakhmat, Minggu (23/7/2023).
Meski begitu, dia menerangkan jika curah hujan masih tetap terpantau di Jabar. Namun intensitas hujan mulai menurun. Karena itulah masih ada kemungkinan terjadinya hujan meski telah memasuki musim kemarau. “Pertengahan ini kekuatan masih lemah, ketika lemah nanti beberapa wilayah di Jabar terutama di pesisir utara jumlah curah hujan akan sedikit berkurang. Tapi nanti di akhir tahun kita prediksi menuju sedang, nanti akan menyebabkan penurunan curah hujan ketika masuk awal musim hujan, per 10 hari, bahkan tiap per bulan kita update karena pergerakan dinamis,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu menambahkan, warga Bandung diminta untuk tak panik di tengah kondisi suhu yang dingin ini. Bahkan warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana. “Kepada masyarakat Bandung Raya, khususnya Jawa Barat, tetap waspada dengan kondisi cuaca, jangan terlalu panik dengan hal-hal el nino, yang penting kita selalu waspada dengan situasi atau lokasi dan kebencanaan di lingkungan kita, sehingga kita bisa memitigasi jika terjadi bencana atau kondisi yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Wahyu juga mengungkapkan, warga juga diingatkan agar mewaspadai potensi kekeringan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BMKG terus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. “BMKG Jawa Barat selalu berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama baik antar UPT maupun antar instansi sehingga momen peringatan HMKG tahun 2023 ini dapat menjadi salah satu ajang berkumpul untuk bertukar pikiran maupun ide-ide berkaitan dengan fenomena-fenomena hidrometeorologi maupun geofisika di wilayah Jawa Barat. Perkumpulan untuk membahas fenomena tersebut dapat diwujudkan dengan kegiatan diskusi dan olahraga untuk membentuk insan BMKG yang tangguh,” pungkasnya.