UINSGD.AC.ID (Humas) — Moderasi beragama sebagai narasi keagamaan untuk memberikan pemahaman terhadap pemeluk agama dan sikap beragama di Indonesia agar berada pada posisi tengah. Moderasi beragama memiliki peran penting dalam memahami agama secara menyeluruh. Indonesia sebagai negara dengan berbagai suku, bangsa, agama, dan budaya menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam menciptakan persatuan di tengah kemajemukan.
Penelitian ini membahas tentang moderasi beragama di Indonesia dalam tafsir tematik moderasi Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi hasil kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa moderasi beragama adalah sikap beragama moderat di antara dua kutub ekstrim yaitu kanan dan kiri yang tercermin dari tujuh karakter utama yakni menghargai berbagai perbedaan, mengetahui amalan utama, tidak memiliki sifat fanatik berlebihan, menjalankan agama secara mudah, tidak memahami teks keagamaan secara tekstual saja, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, dan konsisten dalam beragama.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pemerintah untuk menjadikan tafsir tematik moderasi Islam menjadi rujukan dalam menjalankan Moderasi Beragama di Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak keberagaman dari sisi agama, budaya, suku, ras, dan etnis mesti menjadikan moderasi beragama untuk menuntun kehidupan bersama di tengah perbedaan antara satu sama lain.
Sebenarnya, perbedaan harus dimaknai seperti kehidupan Rasulullah SAW di Madinah bersama umat Yahudi dan Nasrani yang mampu berdampingan walaupun terdapat ketidaksamaan dalam hal tertentu, namun fokus kepada persamaan dan kesepakatan bersama.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang Tafsir Tematik Moderasi Islam: Jalan Menuju Moderasi Beragama di Indonesia yang ditulis oleh Adi Pratama Awadin, Doli Witro dan dimuat pada Jurnal Bimas Islam Vol 16 No.1 dapat diunduh pada laman ini