UINSGD.AC.ID (Kampus III) — Al-Quran kalamaullah. Allah turunkan pada malam lailatul qadar. Nuzulul Quran terdapat beberapa kali.
Pertama, nuzulul quran ke lauhil mahfudz secara utuh. Kedua, ke Sama ad-dunya (Baitul Izza) : Langit dunia suatu tempat dimana hanya Allah yang mengetahui. Ketiga, barulah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril secara bertahap sesuai dengan kebutuhan terbentang dalam tempo 23 tahun.
Malam nuzulul quran adalah sebuah momentum peringatan dimana Al-Quran telah diturunkan untuk kita. Meskipun pada hakikatnya Al-Quran diturunkan tidak hanya terjadi pada malam lailatul qodar saja.
Para ulama menjadikan momentum nuzulul Quran adalah untuk menyadarkan kita umat muslim mempunyai pedoman hidup yang sangat berarti yakni Al-Quran.
Adapun yang perlu kita garis bawahi adalah Sudahkah Al-Quran turun kepada diri kita? Sehingga menjadikan perilaku kita sesuai dengan Al-Quran. Maka disinilah titik awal perjalanan yang mana kita harus menyakini bahwa Al-Quran lah pedoman hidup kita.
Ramadhan adalah Syahrul Quran, kita dianjurkan untuk Tadarus Al-Quran seperti yang dilakukan oleh Baginda Nabi bersama Malaikat Jibril berkali-kali di bulan ramadhan. Maka jangan sampai kita melewatkan hari tanpa membaca Al-Quran. Dengan target mengkhatamkan berkali-kali secara rutin untuk meraih pahala yang berlipat ganda.
Seperti sabda Rasulullah dari Ibnu Mas’ud : ” Barangsiapa yang membaca satu huruf Al-Quran, maka dia akan memperoleh satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan dengan sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim (sebagai) satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mimi satu huruf. (HR. At-Tirmidzi).
Ro’yu Nahriya, Musyrifah Mahad Tahfidz UIN Sunan Gunung Djati Bandung