(UINSGD.AC.ID)-Upaya mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Seminar Pendidikan Antikorupsi yang dibuka oleh Pelaksana harian (Plh) Rektor, Prof Dr H Rosihon Anwar MAg di Aula FST, Senin (11/08/2022).
Dr. Ir. Wawan Wardiana, M.T, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampil menjadi narasumber Seminar Pendidikan Antikorupsi yang membahas tentang Peran Serta Civitas Akademika dalam Mendukung Fakultas Sains dan Teknologi mewujudkan Zona Integritas menuju WBK-WBBM yang dipandu oleh Dr. Aep Saepuloh, MAg., Wakil Dekan III FST Bidang Kemasiswaan, Kerjasama dan Alumni.
Dalam sambutannya Prof Rosihon menyampaikan pentingnya literasi antikorupsi, gratifikasi dalam mendukung program pemerintah bersih. “Kegiatan ini sangat urgen dan positif karena mendukung program dan peran KPK dalam rangka ZI WBK, WBBM,” tegasnya.
Untuk di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung terdapat tiga fakultas yang ditunjuk sebagai pilot project, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan maksimal. “Tentu bukan saja tiga fakultas, tetapi sepuluh fakultas yang ada di UIN Bandung pada periode tertentu seluruhnya menjadi Zona Integritas WBK,” optimisnya.
Ditambahkan, sekarang sudah ada Unit Pengaduan Gratifikasi (UPG), dan sejak 2020 sudah melaporkan pelaksanaan program UPG ke Kemenag RI. “Bagi kita di kampus yang nota bene Perguruan Tinggi Islam, korupsi suatu perbuatan yang dilarang oleh agama. Maka kita sebagai pejabat atau bagian institusi negara sudah tau tentang komitmen itu. Saya berharap kedepan bukan saja melakukan sosialisasi–sosialisasi, tetapi memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi antikorupsi, gratifikasi. Caranya dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten, salah satunya dari KPK,” harapannya.
Dekan FST, Dr.Hasniah Aliah, M.Si menyatakan semenjak FST ditunjuk sebagai pilot project ZI WBK, WBBM. Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya persiapan optimal oleh Tim ZI yang didalamnya merupakan kolaborasi para dosen, tenaga kependidikan dan para agen perubahan dari mahasiswa. “Jadi inilah salah satu latar belakang diadakan seminar, sejak itu pula berbagai persiapan, baik formal maupun informal, dalam forum rapat maupun diskusi dengan forum lainnya,” ujarnya.
Dr. Hasniah meminta sinergitas dari semua civitas akademika FST untuk fokus menciptakan lingkungan bebas korupsi. “Untuk menuju Zona integritas WBK, bukan saja tim ZI, tetapi kita membutuhkan sinergi dari elemen fakultas dan salah satu menjadi energi perhatian kita, bagaimana menciptakan lingkungan bebas korupsi,” ungkapnya.
Dekan FST berharap ada persamaan persepsi, baik dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa. “Karena dengan menyamakan persepsi dan wawasan ZI menuju WBK dan WBBM bisa terwujud,” paparnya.
Hadir dalam acara Seminar Pendidikan Antikorupsi itu Kepala Biro AUPK, para Wakil Dekan, Ketua SPI/UPG, para Ketua dan Sekretaris Prodi, tenaga kependidikan dan mahasiswa.