WISUDA CERIA: CATATAN WISUDA KE-79

Konsep Wisuda ke-79 UIN SGD kali ini berbeda dengan konsep Wisuda ke-78. Jika yang ke-78 mempunyai konsep “sedih” karena pertama kali wisuda dilaksanakan secara daring, maka yang ke-79 ini berkonsepkan “ceria-bahagia-riang”.

Oleh karena itu, jangan harap ada fragmen yang memancing keluarnya air mata di wisuda ke-79 ini. Semua skenario memang di-drive untuk memunculkan aura ceria, mulai dari teaser, vidio inspiratif, sampai pewarnaan—maunya sampai konsep konsumsi juga—semuanya berkaitan dengan ceria.

Tapi, ceria dengan tatapan masa depan yang pasti. Desain backdrop sengaja didominasi warna biru. Menurut salah satu mazhab Psikologi, warna itu berarti dapat diandalkan dan bertanggung jawab. Ini semacam “tafaulan” bagi para wisudawan/wati yang sedang ceria.

Tema wisuda kali ini adalah “SDM untuk Membangun Indonesia Emas tahun 2045”. Landasan normatif ayatnya dibaca oleh Ananda Ahmad Kamil. Surat al-Mujadilah ayat 11 ini sering dirujuk untuk menjelaskan janji suci kesuksesan bagi educated person dengan dasar keimanannya yang kuat.

Tidak lupa, di antara doa yang dibawakan Imam Besar Mesjid Ikomah berisi permintaan suci agar dijadikan manusia yang tersucikan dan tercerahkan.

Syarah tema di atas dimulai oleh Ketua Senat pada sesi pembukaan. Beliau menyinggung tantangan mencari kerja di Masa Pandemi. Bahkan, dengan mengutip KOMPAS, disebut kuantisasi penambahan pengangguran yang sampai angka 3,7 juta. “Harus menciptakan lapangan kerja”, saya kira ini pesan yang cukup menggugah.

Pak Rektor pada sambutannya membuat syarah tema di atas semakin jelas. Filosofi Rumput adalah pesan yang mendalam bagi para wisudawan/ati untuk menjadi SDM tanggung dan tidak lekas putus asa sebagaimana rumput. Pesan-pesan Pak Rektor sungguh sarat makna. Terima kasih Pak Rektor.

Kisah Inspiratif ananda Aden adalah sebuah pesan tentang bagaimana kekuatan SDM diterjemahkan dengan baik, dipadukan antara studi agama dan praktek bisnis. Ini adalah cara lain menerjemahkan Wahyu Memandu Ilmu di masyarakat. Mabruk Ananda Aden.

Eh…..tema lagu yang dibawakan ananda Niwang semuanya mempunyai konsep ceria dan bertemakan kepercayaan diri. Lagu pertama berjudul “Man Ana” (who am I). Lagu yang dibuat oleh Al-Imam Umar Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf ini berlirikan semangat membangun/mengggali pontensi diri.

Lagu ini sengaja dipilih juga untuk mengingatkan para wisudawan akan jasa para dosen. “Man ana laulakum” artinya “siapalah aku tanpa (bimbingan)mu.” Satu saat, tatkala mereka sukses, jangan sampai melupakan jasa dosen-dosennya.

Lagu kedua berjudul Zapin Melayu. Lagu ini pernah dibawakan oleh Lesti KDI. “Tampan perkasa langkah pemuda…Menyusun gerak pencak berseni.” Ini salah satu liriknya. Ini untuk para wisudawan.

Akhirnya, alhamdu lillah acara wisuda berjalan dengan lancar. Selamat untuk Pak Rektor, para pimpinan, dan segenap civitas akademika UIN SGD Bandung.

Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, Wakil Rektor I UIN Bandung.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *