[uinsgd.ac.id] Aktivis kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung masih meributkan soal relokasi sektretariat mereka yang tak jelas. Ada yang mengeluhkan ruangan sementara kecil dan tak kondusif.Salim Rosyadi, Ketua Umum Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) mengeluhkan tempat relokasi sementara seperti yang sempat digambarkan dari rektorat pada saat rapat audiensi dan sosialisasi berukuran 3×4 meter per-kamar itu.“Pihak rektorat tidak ada kejelasan yang rinci, kemudian alokasi perpindahan juga itu tidak akan mejadi kondusif bagi UKM dikarenakan tempat yang berukuran kecil dan tidak bisa melakukan aktifitas atau kegiatan sepenuhnya bagi UKM,” tuturnya.Ia hanya berharap, kegiatan UKM dapat optimal seiring dengan tidak adanya jam malam pada tempat relokasi sementara tersebut. “LPIK menjadikan malam itu tradisi bagi kegiatan lpik, dikarenakan suasana yang lebih kondusif. Karena kalau siang itu terbentur dengan kuliah dan kegiatan lainnya,” ungkapnya.Jamaluddin, Ketua Umum Teater Awal, menanggapi relokasi ini dengan sikap positif. Pasalnya, relokasi ini tidak seperti informasi relokasi simpang siur pada bulan-bulan lalu masa pembangunan kampus.“Ya, perpindahan kan terjadi untuk kepentingan pembangunan. Perpindahan untuk sekarang saya rasa positif. Soalnya sudah pasti, tidak simpang siur seperti kemarin-kemarin,” ungkapnya.Ia hanya berharap, ketika kembali menempati Gedung Student Center baru di Kampus UIN SGD Bandung tidak diberlakukan kebijakan yang merugikan dan menghambat aktifitas keorganisasian.“Yang saya takutkan, nasib UKM hampir sama dengan nasib UKM di UPI dan universitas lain seperti jam malam. Atau Peraturan lain yang menghambat program kerja UKM lain,” kata Jamaluddin.Sementara itu, Jaenuddin menjelaskan kembali, ia dan jajarannya sudah memfasilitasi sebuah tempat agar kegiatan Organisasi Mahasiswa terus berjalan dengan menyewa Gor Bulu Tangkis di samping Kantor Desa, Cipadung. Ia juga meminta partisipasi aktif kepada pengurus UKM/UKK untuk mengoptimalkan kegiatan Organisasi dan mencari solusi.“Untuk tempat latihan biasa, UKM dan HMJ kita sewa di Gor Cipadung. Harganya sudah sepakat. Saya sedang mempercepat proses. Kalau misalnya kesulitan tempat latihan, cari solusi bareng-bareng, kita yang nyewa. Dan selama ini UKM yang membutuhkan tempat latihan sepak bola sudah kita siapkan, voli sudah, basket sudah, bulu tangkis belum datang kesini. Itu untuk yang jenis bidang olahraga,” jelasnya.Untuk penempatan secara rinci, Jaenuddin mempertegas menyerahkannya pada Bagian Kemahasiswaan. Ia khawatir juga dengan pembagian ruangan yang dapat memicu konflik antar Organisasi Mahasiswa.“Untuk penempatan agak riskan juga, saya serahkan ke bagian kemahasiswaaan. Ditempel pengumuman perincian ruangan dalam gedung itu, khawatir berebut,” tegasnya.Menurutnya pula, relokasi sementara ini direncanakan sampai Desember 2012 tahun depan. “Jangka pembangunan satu tahun, sampai Desember 2012. Kalau melihat jadwal yang kemarin itu Bulan Agustus sudah selesai. Jadi bukan Desember 2011, Desember tahun depan. Kalau deadline yang IDB, itu dijadwalnya juga sampai Desember 2011,” pungkas Jaenuddin. [Fajar Fauzan – SUAKA UIN Sunan Gunung Djati Bandung] Sumber, Kabar Kampus 11 November 2011
Ukuran Tak Sama Membuat Dilema
WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter
Artikel Populer
-
-
5 Februari 2020 Dekan, Kolom Pimpinan
-
18 Desember 2019 Dekan, Kolom Pimpinan
Inspiratif
Pojok Rektor
Berita Utama
-
UIN Bandung Masuk 15 PTN Bereputasi Versi Scimago 2024
22 Desember 2024 -
Hari Ibu: Menag Harap Kaum Perempuan Makin Berdaya
22 Desember 2024 -
20 Desember 2024
-
Pentingnya Peran Ibu dalam Mewujudkan Generasi Emas 2045
19 Desember 2024