UIN Terapkan Absensi Elektronik

[www.uinsgd.ac.id] Kepegawaian Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung akan terapkan system pendataan kehadiran secara elektronik. Hal ini diketahui dari nota dinas Rektor yang mengharuskan seluruh pegawai untuk melakukan pendataan yang dilaksanakan Senin (28/01/2013) di gedung Al-Jami’ah lantai II.

Sebanyak 188 orang pegawai structural di lingkungan UIN, senin (28/01) diambil sidik jarinya oleh petugas yang bekerja sama dengan pihak ketiga melalui alat yang disebut finger print. Satu persatu jari pegawai di scan. Pen-scan-an tidak hanya diambil sidik ibu jari, juga telunjuk dan jari lain. Menurut petugas, hal ini dilakukan untuk menghindari masalah terhadap jari lain. “Jika Ibu jari luka, finger print tidak bisa merekam sidik jari, maka masih ada jari lain yang bisa digunakan”, jelasnya.  

“Pihak ketiga menjadi tanggung jawab bagian umum, kepegawaian menanggungjawabi surat undangannya,”ujar Ade, Kepala Bagian Kepegawaian UIN saat bertemu di ruang sekretariat Rektor.

Sementara itu menurut Iman, staf kepegawaian, pendataan hanya dilakukan terhadap pegawai structural saja, sedangkan dosen tidak. Alasannya karena pejabat fungsional dosen system kehadiran dilakukan dengan menghasilkan karya penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengajaran.

Untuk pemberlakuan system absensi elektronik ini menurut Iman, akan diujicobakan pada bulan pebruari. “Penempatan finger print sendiri untuk sementara di Al-Jami’ah, tapi ke depannya di setiap unit harus ada finger print karena akan repot bagi unit yang jaraknya jauh, seperti pascasarjana yang bertempat di LPTQ,”ujarnya.

“Data yang direkam oleh petugas hari ini merupakan data master yang nantinya jika sudah memungkinkan dibagi ke dalam finger print lainnya,”tambahnya.

“Tepatnya di bagian Humas, biar tidak terlalu jauh, aksesnya lumayan mudah untuk pegawai,”ujar Ade Hidayat. ***[dudi]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter