UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar Diskusi Dosen Virtual tentang “Budaya Organisasi di PT”

Tampilan diskusi virtual civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa (2/6).

VISI.NEWS – Dalam rangka diseminasi ilmu pengetahuan, meningkatkan kolaborasi penelitian, dan pengayaan metodologi di tengah-tengah kondisi penyebaran wabah pandemi Covid-19, Laboratorium Fakultas Ushuluddin (FU) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Diskusi Dosen Virtual melalui telekonferensi, Selasa (2/6).

Sebanyak 40 audiens mengikuti diskusi virtual bertajuk Budaya Organisasi di Perguruan Tinggi: Antara Budaya Akademik dan Office Politics, dengan menghadirkan narasumber: Dr. Iu Rusliana, S.Fil.I., M.Si yang dipandu oleh Dr. M. Yusuf Wibisono, M.Ag.

Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag memberikan apresiasi atas terselenggaranya diskusi online ini.

“Meskipun situasi Covid-19, audien antusias mengikuti diskusi dari rumah,” ujarnya.

Narasumber Dr. Iu Rusliana, M.Si. menyajikan topik yang sangat menarik tentang budaya organisasi dan office politics. Topik ini teoritik sekaligus praktis.

Moderator Dr. M. Yusuf Wibisono, M.Ag. memandu acara dengan bernas hingga diskusi berlangsung hangat, dinamis, dan konstruktif.

“Kami melihat agenda diskusi telah membangun atmosfer akademik yang kondusif. Hasilnya sangat bermanfaat untuk kepentingan diseminasi bagi khalayak luas. Dari topik diskusi ini diharapkan terlaksana kinerja organisasi yang profesional serta proporsional untuk tujuan bersama mengejar target capaian FU UIN SGD,” tegasnya dalam siaran tertulis yang diterima VISI.NEWS, Rabu (3/6).

“Kami ucapkan terima kasih kepada sivitas dosen dan mahasiswa tak terkecuali bagia tata usaha atas dukungannya. Khususnya, terima kasih untuk fungsional Laboratorium FU UIN SGD yang diketuai oleh Irma Riyani, Ph.D. sebagai penyelenggara diskusi,” tambahnya.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Dr. Iu menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah sesuatu yang tampak berupa ucapan, tulisan, artefak (bangunan, karya, pakaian), ataupun seperangkat nilai yang berada di setiap anggota organisasi atau yang organisasi itu deklarasikan.

“Ini menjadi penting adanya karena dapat berpengaruh pada kinerja,” terangnya.

Berkaitan dengan politik kantor bahwa berpolitik di dunia akademik tidak bisa dihindari karena menjadi fakta kehidupan.

“Namun demikian, politik di sini bisa dikembangkan dalam tataran lebih positif dengan tetap berpijak pada profesionalisme dan dilakukan secara proporsional tanpa kehilangan identitas budaya akademik untuk perbaikan terus -menerus dalam mengajar, meneliti, publikasi serta mengabdi,” jelasnya.

Ketua Laboratorium Fakultas Ushuluddin, Irma Riyani, Ph.D, menyampaikan, “Alhamdulillah suasana diskusi cukup hangat dengan dihadiri sekitar 40 peserta dosen dan utusan mahasiswa serta juga berkat pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan dari audiens,” paparnya.

Menurutnya acara diskusi dosen ini merupakan kegitan yang dilakukan secara rutin di Fakultas Ushuluddin dalam rangka diseminasi ilmu pengetahuan, meningkatkan kolaborasi penelitian, dan pengayaan metodologi yang digunakan dari setiap penelitian yang dipaparkan.

“Perbedaannya hanya dilakukan secara daring karena di masa pandemi Covid-19 ini kita tidak boleh berkerumun, tapi tidak menyurutkan semangat para akademisi UIN Sunan Gunung Djati untuk melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi mulai pengajaran, penelitian dan pengabdian. Dengan adanya diskusi dosen virtual ini diharapkan dapat mambangun atmosfer budaya akademik di lingkungan Ushuluddin yang lebih baik,” pungkasnya. @fen

Sumber, VISI.NEWS 3 Juni 2020

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter