UIN SGD Bandung Terima 1.218 Calon Mahasiswa dari Jalur UMPTKIN

[www.uinsgd.ac.id] Sebanyak 1.218 siswa peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UMPTKIN) tahun 2018 dinyatakan lulus sebagai calon mahasiswa UIN SGD Bandung. Kasubbag Humas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Drs. Rohman Setiaman, menjelaskan pengumuman hasil kelulusan sudah dilaksanakan Selasa (10/7) secara daring.

“UMPTKIN ini bukan hanya untuk UIN Bandung malainkan untuk seluruh perguruan tinggi negeri yang berada di bawah Kementerian Agama secara nasional,” ujar Rohman kepada “GM” di Kampus I, Jalan A.H. Nasution 105, Cibiru Kota Bandung, Rabu (11/7).

Menurutnya, pada tahun akademik 2018, UIN Bandung menyelenggarakan lima jenis seleksi, yakni SNMPTN dan SBMPTN untuk program studi yang berada di bawah Kemenristek Dikti. Selanjutnya SENAMPTKIN dan UMPTKIN untuk prodi yang berada di bawah Kemenag. Satu lagi yang terakhir, yakni ujian mandiri. “Kami masih akan menyelenggarakan satu seleksi terakhir, yakni jalur mandiri. Pendaftaran terakhirnya besok (hari ini), 12 Juli 2017.

Dijelaskannya, UMPTKIN merupakan seleksi calon mahasiswa yang dilaksanakan secara Nasional oleh seluruh Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dalam sistem terpadu.

Pada tahun ini, katanya, ada 103.444 pendaftar dengan jumlah program studi yang tersedia sebanyak 1.155 Prodi tersebar di 58 PTNKIN di seluruh Indonesia. Sedangkan kuota untuk keseluruhan jalur UMPTKIN 2018 sebesar 43.245. Artinya bertambah sekitar 3.857 orang dibanding tahun lalu.

Prodi Ilmu Politik
Sementara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun ini membuka program studi baru yakni ilmu politik. Dengan demikian jumlah prodi yang diselenggarakan menjadi empat, yakni sosiologi, manajemen, administrasi publik, dan ilmu politik.
Menurut Ketua Tim Perumus, Dr. Asep Sahid Gatara, M.Si., penyelenggaraan prodi ilmu politik ini berdasarkan surat keputusan dari Dirjen Dikti Kemenristek Dikti tanggal 15 Maret 2018.

Dikatakannya, karena surat keputusan agak terlambat turunnya, prodi baru ini diselenggarakan melalui program penerimaan mahasiswa baru dari jalur mandiri. “Kami tidak dapat menerima mahasiswa melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN karena SK-nya baru kami terima tanggal 15 Maret lalu. Oleh karena itu, kami membukanya melalui jalur Mandiri yang sudah kami lakuan sejak Juni sampai 12 Juli besok (hari ini), ” kata Asep.

Asep menegaskan, calon mahasiswa yang berminat untuk mengikuti studi ilmu politik di perguruan tinggi negeri, Fisip UIN masih membuka peluang sampai dengan tanggal 12 Juli 2018.”Kami menyediakan tiga kelas untuk program ilmu politik ini. Kuotanya sekitar 120 orang,” jelasnya.

Program studi ilmu politik yang diselenggarakan FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung, lanjut Asep, memiliki distingsi dari ilmu politik yang diselenggarakan di perguruan tinggi negeri lainnya. “Salah satu pembedanya, yakni kami memiliki konsentrasi pada nilai-nilai Islam yang berbasis pada budaya lokal,” jelasnya.

Tujuannya, kata Asep, menghasilkan lulusan dengan kompetensi ilmu politik yang berkarakter karimah, menguasai dan aplikasi pengetahuan politk secara mendalam, dan memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Selain itu, lanjutnya, menghasilkan karya ilmiah penelitian dalam bidang ilmu politik yang kontekstual, akuntabel, berdaya guna, berbasis wahyu memandu ilmu, dan terpublikasian.
“Kemudian menghasilkan kemitraan strategis dan tawaran layanan jasa konsultasi, advokasi dan edukasi bagi masyarakat pengguna dalam bidang politik yang berbasis pada hasil penelitian dan pendidikan,” kata Asep.(B-47)

Sumber, Galamedia 12 Juli 2018

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *