UIN SGD Bandung Siapkan Madrasah Husnul Khatimah

Mengurus dan berbakti sepenuh hati kepada orang tua sama nilainya dengan berjihad ke medan perang. Orang tua kita itu manusia istimewa dan terbaik. Jika orang tua itu Sanggup mengurus 10 anaknya, 10 anak belum tentu sanggup dan mampu mengurus keduanya. Kesibukan bekerja dan berkarier terkadang menjadi alasan banyaknya anak yang tidak sanggup mengurusinya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.SI dalam acara Serah Terima Gedung Sport Center Bank BJB Syariah-UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berlangsung di gedung O. Djauharuddin AR, Kampus I, Jl. A.H. Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Kota Bandung, Kamis (17/10/2019).

Madrasah Husnul Khatimah adalah sebuah konsep mempersiapkan masa depan orangtua dengan penuh perhatian, kasih sayang dan saat ajal tiba, meraih husnul khatimah. Menciptakan lingkungan dan suasana yang religius dan menyenangkan bagi orangtua.

Banyak orang tua yang lanjut usia tidak mendapatkan perhatian, terkhusus dari anak-anaknya. Bahkan, ada sebuah keluarga yang harus mencari orang lain untuk mengurus orang tuanya yang sakit, hingga sembuh karena anaknya tidak sanggup mengurusi orang tuanya.

Menurutnya orang beriman akan menunjukkan perhatian terbesarnya kepada orangtua, “Sudah sewajarnya sebagai anak memperlakukan orangtuanya dengan rasa hormat, memperlakukan dengan baik dan berusaha menyenangkan hati dengan ucapan yang baik dan bijaksana,” tegasnya.

Baginya, secara psikologis, orangtua membutuhkan perhatian, kasih sayang dan teman bercerita. “Jangan biarkan orangtua kita kesepian, bahkan hidup sendirian, sebatang kara. Sehebat apa pun memuliakan orangtua, sampai kapan pun tidak akan dapat membalas kebaikan keduanya. Seseorang tidak dapat membalas budi kedua orangtuanya. Kecuali jika mendapatkan orang tuanya menjadi budak, kemudian ia beli dan memerdekakannya,” paparnya.

Madrasah Husnul Khatimah ini ibarat tempat penitipan anak. “Pagi hari diantar anaknya untuk dititipkan. Sore hari dijemput anaknya untuk berkumpul kembali bersama keluarga tercinta, ada anak, menantu dan cucunya. Madrasah ini bukan seperti panti jompo karena selama orang tua dititipkan akan diisi dan didampingi oleh lulusan Psikologi, Tasawuf Psikoterafi, Bimbingan Konseling Islam yang berusaha menuntun ke jalan yang baik. Ketika orang tua yang gemar catur misalnya, tidak dilarang dan pada saat memakan kuda, keluarlah kata-kata kotor. Nah, lulusan tadi akan membimbing pada saat memakan kuda itu diganti dengan ungkapan dzikir, syukur, istighfar, sehingga bercaturnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.

Proses serah terima secara simbolis dilakukan dari Direktur BJB Syariah, Dadang Iskandar kepada Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.SI.

Selama tiga tahun ini BJB Syariah telah menjalin kerjasama dengan UIN SGD Bandung, mulai dari pembayaran Uang Kualiah Tunggal (UKT), proses penerimaan mahasiswa baru sampai gaji dosen dan karyawan.

Sumber, 86 News 18 Oktober 2019

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *