UIN Sunan Gunung Djati Bandung berhasil meraih Science and Technology Index (Sinta) Awards Tahun 2018 sebagai institusi dengan produktivitas publikasi tertinggi dalam kategori Perguruan Tinggi Keagamaan dari Kementerian, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Selain itu, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, M.T., S.T. juga menerima penghargaan sebagai penulis artikel ilmiah dengan skor tertinggi kategori Perguruan Tinggi Keagamaan.
Penghargaan diterima langsung oleh Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. Mahmud, M.Si. di Auditorium Gedung D Kemenristek Dikti RI, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
“Sinta Awards 2018 ini dipersembahkan untuk segenap sivitas akademika UIN SGD Bandung yang sangat gigih meningkatkan publikasi ilmiah hasil penelitian dan pengadian masyarakat.” ujar Mahmud didampingi Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, M.T., S.T. dan Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuslitpen) LP2M, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., kepada galamedianews.com, Rabu (4/7/2018).
Menurutnya, Sinta Awards sebagai ajang yang positif untuk motivasi peningkatan publikasi ilmiah dan merupakan prestasi gemilang sivitas akademisi UIN SGD Bandung dalam produktivitas publikasi ilmiah sejalan dengan kebijakan dan pembinaan struktur Kementerian Agama RI.
“PTKI se-Indonesia melalui pembinaan Diktis Kementerian Agama RI. sedang menyusun agenda riset keagamaan menuju destinasi kajian Islam dunia. UIN SGD Bandung berpijak pada paradigma ‘Wahyu Memandu Ilmu’ telah menyusun topik-topik inti riset seputar radikalisme, pemanfaatan teknologi, indikasi geografis produk unggulan masyarakat lokal, dan Islam Nusantara,” tuturnya.
Kolaborasi
Mahmud mengaku respek dan sangat mendukung agenda akselerasi publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional bereputasi global yang sedang gencar digalakan oleh pemerintah Indonesia.
Perguruan tinggi, lanjut Mahmud, mesti menopang pemerintah Indonesia dalam mencapai target, baik kuantitas maupun kualitas publikasi ilmiah di jurnal bereputasi global sebagai ranking tertinggi di tingkat ASEAN pada Tahun 2019.
“Praktis, performa jurnal daring harus ditingkatkan sehingga terakreditasi nasional dan terindeks reputasi global. Peningkatan jurnal diharapkan dapat menampung artikel hasil penelitian,” kata Mahmud.
Dikatakannya pula, para stakeholdersbaik di perguruan tinggi, dunia usaha, industri, maupun pemerintah perlu bekerja sama dalam bidang penelitian. Selain itu, lanjutnya, untuk pengembangan daerah mesti UIN perlu berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain di lingkungan Kemenristek Dikti, seperti UPI, UNPAD, dan ITB.
“Tentu, prestasi ini tidak sampai di sini, kami mesti memacu target capaian Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Hak Paten di samping percepatan hilirisasi agar semakin mengakar di masyarakat untuk kemaslahatan yang lebih luas,” ungkapnya.
Dikatakannya, UIN SGD Bandung sudah bekerja keras menguatkan kapasitas sumber daya akademisi, peningkatan infrastruktur penunjang penelitian dan inovasi meliputi laboratorium, perpustakaan, konsorsium jurnal, pusat bahasa dan pusat-pusat studi lainnya.
Semua ini, katanya, merupakan pelaksanaan aspirasi mahasiswa, dosen dan masyarakat. Menurutnya, semua terwujud terutama berkat peran strategis dekan-dekan selaku pimpinan fakultas di lingkungan UIN SGD Bandung.
Sementara, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan, sejumlah penghargaan dari Sinta Award 2018 yang diperoleh UIN SGD Bandung merupakan salah satu indikator keberimbangan dalam pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.
Selain itu, katanya, penghargaan tersebut memberikan porsi yang kuat bagi penelitian dan publikasi ilmiah di samping pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.
“Perolehan penghargaan ini merupakan pekerjaan kolektif dari sivitas akademika. Saya pribadi, merasakan bahwa ini merupakan buah dari kolaborasi yang baik antarsivitas,” ujar Ramdhani.
Sumber, Galamedia 5 Juli 2018