UIN Harus Jadi Pilar BNPT dalam Pemberantasan Teroris

[www.uinsgd.ac.id] Keberadaan Perguruan Tinggi Islam (STAIN, IAIN, UIN) harus ikut andi dalam memberantas radikalisme, terorisme di Indonesia. “Dunia pendidikan harus berperan dalam pencegahan dan pemberantasan teroris di Indonesia. Sebab pemicu teroris aktual bukan akibat dari faktor kemiskinan, ekonomi, keterbelakangan pendidikan. Buktinya Azhari, Noordin itu orang berada dan pengetahuanya luas. Untuk itu, faktor terus berkembangnya teroris adalah adanya pemahaman radikalisme,” terang Irjen Pol (Purn) Drs. Ansyaad Mbai, M.M., Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam acara Seminar Nasional dan Penandatanganan MoU bertajuk “Peran Perguruan Tinggi dalam Menangkal Aksi Radikalisme dan Terorisme” yang digelar di Aula Rektorat, Gedung Al-Jamiah lantai II, Jumat (6/6).

Diakuinya, untuk menumpas perkembangan teroris di Indonesia ini tidak cukup dengan tembak mati, penjara seumur hidup, hukum gantung. “Akan tetapi harus melalui soft approach, salah satunya dengan mengandeng kemitraan melalui Perguruan Tinggi Islam yang menguasai pemahaman keagamaan. Dalam hal ini keberadaan UIN SGD Bandung harus menjadi pilar BNPT dalam pemberantasan teroris. Semuanya harus dimulai dari kampus UIN SGD Bandung dalam menjawab segala persoalan teroris dengan pemahaman keagamaannya yang radikal,” tegasnya.  

Ada sekitar 900 orang lebih yang menjadi teroris dan Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak melakukan tindakan kekerasan, radikalisme dan terorisme. “Jika UIN SGD Bandung mampu menciptakan kader-kader bangsa anti teroris, maka dapat dipastikan kehadiran teroris di Indonesia bisa dihilangkan karena Jawa Barat merupakan barometer bangsa,” sambungnya.

“Saya berkeyakinan, jika pelaku teroris itu membaca Al-Quran dengan baik, tamat, maka tidak akan ada yang berani melakukan tindakan teroris,” pungkasnya.  []      

 

 

 

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter