UIN Bandung Siap Terapkan Layanan Satu Pintu

Untuk menerapkan layanan satu pintu yang terintegrasi terhadap mahasiswa, alumni, stakeholder, dosen, dan karyawan, Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Bandung menggelar Coaching Clinic Sistem Administrasi Layanan Akademik (Salam) di Gedung Lecture Hall, UIN Bandung, Jalan A.H Nasution No. 105 Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, terhitung 10-12 Januari 2018.

Acara Coaching Clinic Salam dibuka oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Akhmad Lutfi didampingi Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (A2KK), Jaenuddin serta Kepala PTIPD, Undang Syarifuddin yang ikuti 66 operator dari utusan seluruh fakultas.

Dalam sambutannya, Akhmad Lutfi menjelaskan, penerapan layanan satu pintu akan membuat pelayanan semakin efisien dan sepenuhnya menggunakan IT. “Dengan adanya pelayanan satu pintu yang terintegrasi dan memanfaatkan IT ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja di lingkungan UIN Bandung,” tegasnya, Jumat (11/01/2019).

Selain itu, ia menuturkan, melalui sistem berbasis teknologi ini, pengolahan data dan pelayanan akademik di perguruan tinggi yang dilakukan secara optimal dan terintegrasi sangat diperlukan untuk mewujudkan pelayanan satu atap dan membangun citra positif kampus. “Melalui aplikasi ini, mudah-mudahan posisi peringkat webometrics terus meningkat,” jelasnya.

Menurut pantauan di www.webometrics.info, yaitu suatu sistem yang memberikan penilaian terhadap seluruh universitas terbaik di dunia melalui website universitas yang berbasis di Spanyol dengan melakukan pemeringkatan tiap semester dalam setahun, UIN Bandung masuk peringkat perguruan tinggi ke-5583 dunia dan ke-83 di Indonesia dengan mendapatkan skor masing-masing 902 untuk presence, 6617 untuk impact, 2940 untuk opennes, dan 6008 untuk kategori excellence.

Kepala Biro A2KK, Jaenuddin menuturkan, sistem administrasi layanan satu atap ini bukan hanya mengedepankan layanan aplikasi akademik, namun mengintegrasikan seluruh aplikasi yang telah dipakai dan berjalan di lingkungan UIN Bandung. Mulai dari Sistem Informasi Pelatihan Bahasa, Sistem Informasi Uang Kuliah Tunggal, Sistem Informasi Wisuda, Sistem Informasi Pegawai, Sistem Informasi Beasiswa PPA, Sistem Informasi Bidikmisi sampai Sistem Informasi Akademik.

“Semuanya harus terintergasi. Jika terpisah-pisah dan berjalan sendiri-sendiri akan terjadi pengulangan data dan terus berubah-rubah,” paparnya.

Undang Syarifuddin juga menegaskan pentingnya Coaching Clinic Salam. Menurutnya, ujung tombak aplikasi Salam berada pada operator di jurusan, fakultas, pascasarjana, dan akademik. “Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan bagi 66 operator dalam memberikan layanan satu atap akan segera terwujudkan,” pungkas Undang. (Reta Amaliyah Shafitri, Cikal Bintang)

Sumber, Jurnal Pos Media Sabtu 12 Januari 2019

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *