(UINSGD.AC.ID)-Dalam rangka memperluas kerja sama, Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang) terus menjalin silaturahmi. Termasuk, menyambut kedatangan rombongan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis (1/12/2022).
Dalam kesempatan itu, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan kerjasama (Karo A2KK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Drs H Khoirudin MM, menuturkan bahwa kunjungannya bersama Unit bagian akademik dan (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) untuk sharing dan bertukar pikiran untuk pengembangan bidang akademik terutama terkait program layanan digitalisasi.
Hal ini seiring dengan salah satu program prioritas yang dicanangkan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yakni digitalisasi akademik dan sekaligus sharing tata kelola mahasiswa asing.
“Terima kasih atas sambutannya yang luar biasa ini, kami merasa tersanjung dalam kesempatan ini diizinkan untuk diskusi dan sharing terkait digitalisasi akademik yang telah diterapkan di UIN Malang dan yang kedua tentang tata kelola mahasiswa asing,” ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik UIN Malang, Prof Dr Umi Sumbulah MAg, menyampaikan bahwa UIN Malang selalu menerima kunjungan dengan ramah dan tangan terbuka.
“Kami merasa bangga dan senang dengan adanya kedatangan tamu agung dari UIN SGD, Bandung, oleh karena itu kami ucapkan selamat datang di kampus UIN Malang,” tuturnya.
Menurutnya, tahun ini UIN Malang berfokus pada internasionalisasi lembaga. Bahkan, pihaknya menargetkan beberap prodi sudah submit akreditasi internasional FIBAA pada pertengahan bulan Desember 2022. Dilanjutkan dengan akreditasi prodi lainnya yang mengejar predikat unggul.
Tambah dia, UIN Malang sejauh ini telah menerima banyak mahasiswa asing tiap tahunnya. Meski demikian, masih ada beberapa kendala terkait administrasi.
“Sehingga saya berharap dengan adanya agenda tukar pikiran dan sharing kali ini bisa saling menguatkan komitmen lembaga khususnya bagian akademik dalam upaya mendukung atau mensupport program Kemenag RI terkait digitalisasi akademik dan juga saling memberikan solusi atas problem pada manajemen mahasiswa asing,” urainya.