Tiga Ulama Inggris Datang Ke Jabar, Pelajari Kerukunan Umat

Tiga ulama asal Inggris berkunjung ke Indonesia untuk melihat langsung potret kerukunan masyarakat Jawa Barat. Mereka adalah Paul S. Amstrong dan Mohammed Abbasi dari Association of British Muslims, serta Adnan Sohail dari Minaj Welfare Foundation.

Kedatangan ketiganya merupakan kunjungan balasan dalam pelaksanaan Program english for Ulama yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat. Sebelumnya, lima ulama Jawa Barat telah berangkat ke sejumlah kota di Eropa, seperti (London, Bristol, Glasgow, Manchester, dan Birmingham) untuk berdakwah soal keindahan Islam Indonesia.

“Melalui program English for Ulama, Gubernur Jabar berkeinginan untuk menghadirkan wajah Islam di Jawa Barat itu moderat, toleran, rukun. Upaya merespon atas kunjungan lima ulama Jabar ke Eropa, pihak pemerintah Inggris melakukan kunjungan balasan. Alhamdulilah kampus UIN SGD Bandung mendapatkan kunjungan dan melakukan diskusi dengan tiga ulama,” terang Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Kelembagaan UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Ulfiah, saat membuka diskusi antarumat beragama di Bandung, Rabu (04/03).

Diskusi digelar atas kerjasama kampus UIN SGD Bandung dengan Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Jabar (Yanbangsos) Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan British Coucil. Selaku moderator, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN SDG Bandung, Ahmad Ali Nurdin.

Menurut Ulfiah, kunjungan tiga ulama Inggris ini harus dijadikan sebagai usaha meningkatan kualitas mutu dan perguruan tinggi Islam. “Dalam kerangka peningkatan kerjasama yang ditindaklanjuti dengan program-program yang bermanfaat untuk mengenalkan lebih jauh tentang Islam Indonesia, khususnya di Jawa Barat yang ramah, rukun, tidak melakukan kekerasan. Semoga kedatangan tiga ulama ini membawa berkah untuk kita semua dalam menghadirkan wajah Islam Indonesia yang moderat,” paparnya.    

Kepala Biro Yanbangsos, Ida Wahida Hidayati, menuturkan ketiga ulama Inggris ini akan berada di Jawa Barat sampai 9 Maret 2020. Mereka akan ikut berdakwah di lima pesantren yang berada di Jawa Barat, antara lain di Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut dan Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, kedatangan mereka ke Jawa Barat untuk melihat dan mempelajari kerukunan umat beragama dan akan menceritakannya pada komunitas muslim di Inggris, seperti komunitas mualaf, komunitas Inggris keturunan Bangladesh, komunitas Inggris keturunan Pakistan, komunitas Inggris keturunan India dan Komunitas Inggris keturunan Arab. 

Kedatangan para ulama dari Inggris ini juga menjadi salah satu bahan evaluasi Pemprov Jabar untuk program english for Ulama. “Dengan kedatangannya, mereka memberikan hasil evaluasi mereka ketika ulama kita datang ke sana. Jadi mereka memberikan masukan kepada kita bahwa sebaiknya di mix ulamanya, jangan hanya yang muda saja tapi dengan yang senior. Tapi kendalanya, ulama senior kita itu banyak yang kurang paham bahasa Inggris. Nanti kita cari jalan tengah,” ungkapnya. 

Untuk tahun ini, program English for Ulama akan kembali dilanjutkan. Rencananya, 20 ulama akan dikirimkan ke tiga negara yakni Inggris, Amerika, dan Australia. 

Mohammed Abbasi, salah satu ulama Inggris mengajak civitas akademika UIN SGD Bandung dan peserta diskusi untuk belajar dan memperdalam ajaran Islam tentang cinta dan perdamaian. “Mari kita kenalkan Islam yang baik, seperti cahaya yang menyinari kehidupan kita. Dengan mengenal, mengetahui Islam yang mengajarkan arti pentingnya cinta, perdamaian. Setelah pulang dari sini, kita akan menyerbarkan Islam di Jawa Barat yang cinta perdamain,” pungkasnya.       

Diskusi antarumat beragama bersama tiga ulama Inggris ini dihadiri Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag, Kepala Biro AUPK, Drs. H. Ahmad Luthfi, MM., Kepala Biro A2KK, Dr. H. Jaenuddin, M.Ag., para Dekan, Wakil Dekan, International Office, Pusat Karier, organisasi kemasyarakatan, NU, Muhammadiyah, Persis, MUI, PUI dan alumni program English for Ulama angkatan pertama. 

Sumber, Portal Kemenag RI Kamis, 05 Maret 2020 04:34 WIB

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter