Untuk membangun jiwa patriotisme, nasionalisme,dan sikap toleransi kepada mahasiswa sebagai generasi bangsa, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN SGD Bandung menggelar Seminar Kebangsaaan, menghadirkan tokoh Jawa Barat, Popong Otje Djundjunan (Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Jabar), Guru besar UIN Bandung Prof. Dr. Nanat Fattah Natsir, dan Advokat senior, Djoni Alwi, SH, serta Moderator Dr.Aep Saepulloh (Wadek III Bidang Kemahsiswaan, alumni dan Kerjasama).
Acara Kebangsaan yang mengambil tema’ Memaknai Persatuan dan Kesatuan Bangsa, “ dibuka Dekan FST UIN Bandung, Dr.Hasniah Aliah, M.Si, di Gedung Auditorium FST, Selasa, (29/10).
Dekan FST, mengapresiasi kegiatan tersebut, sebagai momentum untuk membangun dan menanamkan jiwa nasionalisme dan nilai nilai persatuan kesatuan bangsa kepada mahasiswa sebagai generasi muda agar tetap meneruskan perjuangan para pendiri bangsa dan merawat keberagaman sebagai modal untuk kemajuan dan kejayaan bangsa.
“Kegiatan seminar kebangsaan sangat relevan dengan kondisi sekarang, mari kita teguh memegang janji yang di cetuskan para pendahulu, agar kokoh menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, merawat keberagaman (suku, agama, ras, dan antar golongan), “ pesan Dekan.
Wakil Dekan III, Aep Saepulloh, berharap mahasiswa memahami pentingnya mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan berbangsa yang heterogen agar bisa merawat semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah tertanam dari para pendiri bangsa ini.
Semantara Popong Otje Djundjunan, menyatakan pembauran bangsa sangat penting, karena itu langkah awal adalah menyamankan persepsi agar kita bisa bersikap dan bertindak sama sesuai dengan seharusnya.Sambil memlihara budaya dan bahasa kita, maka, harus menghormati budaya dan bahasa orang lain, “Keluar dari forum ini, mari kita satukan persepsi, pengertian mengenai persatuan dan kesatuan bangsa, agar satu sikap satu langkah kita berangkat menjaga amanah para pendiri bangsa, Lindungi Bangsa mu, Sejahterakan Bangsa mu, dan pelihara perdamian dunia “ tegas Ceu Popong.
Politikus Jabar ini, meminta kepada para mahasiswa sebagai penerus bangsa agar terus berkarya, berinovasi dan berkreasi denagn tetap menjaga nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa, “ Saya minta kepada ade ade mahasiswa agar melanjutkan perjuangan pendahlu kita, mengambil hal hal yang positif dan meninggalkan hal negatif,” pesan Ceu Popong.
Prof. Dr. Nanat Fattah Natsir menegaskan api nasionalisme dan nilai persatuan kesatuan bangsa harus di tanamkan kepada generasi muda agar mereka bisa melanjutkan perjuangan para pendahulu, untuk membangun bangsa lebih bermartabat dan maju dilandasi kejujuran dan keadilan. (rie)