Sumedang “Puseur Budaya Sunda” Kajian Sejarah Lokal

Sumedang sebagai wilayah kebudayaan Sunda, memiliki tradisi yang sangat kuat dalam memelihara upacara-upacara adat kesundaa. Hampir bisa dipastikan, Sumedang agak berbeda dengan wilayah-wilayah sunda lainnya seperti Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Bogor dan lainnya dalam memelihara dan menghormati warisan kesundaan, sehingga wajar ketika Pemda Sumedang sejak tahun 2010 telah mencanangkan wilayahnya sebagai “Puseur Budaya Sunda”.

Alasan ini bukan hanya politik pemerintah untuk menarik magnet politik kewibawaan daerah sehingga menjadi daya dorong bagi kekuatan pariwisata, tapi memang dalam realitasnya Sumedang memiliki akar-akar sejarah yang kuat sebagai pewaris hegemoni politik Pajajaran dan menjadi penyangga budaya Jawa Mataram.

Kekuatan sejarah dan keterpaduannya dengan nilai-nilai Islam adalah modal yang sangat kuat bagi penyebutan “Puseur Budaya Sunda”. Sejumlah desa dan kecamatan, hampir bisa dipastikan memiliki tradisi upacara adat dan kesenian khas, termasuk jenis-jenis larangan adat.

Dalam hal ini nampak bahwa, tradisi adalah pola prilaku yang dilakukan oleh suatu masyarakat tertentu dengan mengikuti arah dan warisan mereka-mereka yang terdahulu.[]

Judul : Sumedang “Puseur Budaya Sunda” Kajian Sejarah Lokal
Penulis : Ajid Thohir
Sambutan : Drs. Herman Suryaman, M.Si
Cetakan : 1, Agustus 2013
Penerbit : Galuh Nurani
Halaman : 164 + xvi
ISBN : 978-602-99447-9-2

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter