[www.uinsgd.ac.id] Berkah, itu lah yang dirasakan Sri Rahmawati semenjak ia menjadi salah satu mahasiswi yang hapal al-Qur’an cukup banyak, 15 juz. Bagi mahasiswi Tafsir Hadits semester enam ini, mencintai al-Qur’an mendorongnya untuk mempelajari dan menghapalnya. Dia pun bertekad agar menjelang lulus, 30 juz sudah dihapalnya.
Beasiswa pendidikan, biaya hidup, telah diperolehnya dengan mandiri sejak awal kuliah. Keberkahan itulah yang mendorongnya semakin mencintai al-Qur’an sebagai rasa syukur. Kecintaan terhadap al-Qur’an sudah dirasakannya semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar. “ Bagi saya yang terpenting adalah mencintai al-Qur’an terlebih dahulu, setelah itu barulah hapala,” tegasnya.
Hal itulah yang menurut Cici ga memudahkannya menghapal al-Qur’an.Ditengah kesibukannya sebagai mahasiswi, Cici selalu meluangkan waktunya untuk terus menghapal dan menjaga hapalannya. “ Yang sudah hapal tetap dibaca dan yang belum hapal harus terus dibaca, karena yang paling sulit adalah menjaga hapalan dibanding menghapalnya,” katanya.
Cici pun berbagi tips bagi mereka yang ingin hapal al-Qur’an, yang utama harus dimiliki adalah niat dan tekad yang kuat. Belajar secara otodidak, meluangkan waktu, tadarrus setiap usai salat, mengulang hapalan dan konsisten kepada diri sendiri. Sebuah pendisiplinan diri yang indah untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya, melalui ayat-ayat-Nya. [Agus]