SPIRITUALITAS DAN MORALITAS UMRAH

(UINSGD.AC.ID)-Animo umat Islam belakang ini dalam melaskanakan ibadah umrah begitu tinggi, khususnya pasca pandemi dan memasuki endemi covid 19. Fakta tersebut tentu mengundang beberapa pertanyaan seputar tentang apakah hal tersebut mencerminkan nlai spiritualitas atau sekedar pemuas dahaga spiritual yang syarat akan pesan moral. Menghadapi berbagai respon dan pertanyaan tersebut, nampaknya perlu diurai beberapa hal prinsip yang berhubungan dengan ibadah, bukan hanya umrah tetapi juga menyangkut ibadah secara keseluruhan.

Pertama, ibadah dalam pengertian yang umum merupakan bentuk kepatuhan dan ketertundukan seorang hamba kepada khalik-Nya. Ia juga merupakan bentuk komunikasi langsung tanpa sekat apapun. Dalam prosesnya ibadah dilakukan dengan tatacara sesuai dengan syariat baik yang termaktub dalam al qur’an maupun sunnah, dan ijtihad para ulama sebagai pewarits para nabi. Dengan demikian, setiap ibadah memiliki sumber rujukan yang pasti sesuai standard syariat.

Kedua, dalam pelaksaannya, setiap ibadah bukan saja sebatas menggugurkan kewajiban atau sebatas pemenuhan syarat, wajib dan rukun, melainkan juga berhubungan dengan tujuan mulia ibadah itu. Seperti halnya solat dalam al quran adalah “sesungguhnya solat itu mencegah perbuatan keji dan munkar”. Tujuan mulia dalam setiap ibadah tidak mungkin dapat tercapai manakala dilakukan dengan tatacara yang tidak sesuai dengan syariat apalagi dengan cara menambah komponen atau mempermainkannya sesuai dengan motif-motif tertentu.

Ketiga, setiap ibadah memiliki makna sosial dalam kontek pembentukan perilaku kehidupan masyarakat yang dapat menghadirkan dan membuktikan bahwa Islam adalah agama Rahmatan lil ‘aalamin. Ia menjadi rahmat sekaligus suri tauladan bagi umat yang lain. Ibadah yang dilakukan tidak menimbulkan ‘kegaduhan’ baik dari sisi hukum, etika, maupun kepatutan .Ibadah yang dilakukan sejatinya memiliki implikasi sosial dalam pembentukan karakter suatu entitas kehidupan muslim. Karakter yang muncul mencerminkan rasa kesetiakawanan, kepedulian, tanggungjawab, kejujuran, kedisiplinan, ketertiban, kenyamanan, ketenangan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan tiga hal tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu benang merah yang patut menjadi renungan kita bersama bahwa apapun bentuk ibadah yang dilakukan lebih mencerminkan pada tingkat kekhusyuan (focus) kita langsung kepada Allah dengan kemampuan menafikan seluruh unsur keduniaan. Terlebih lagi dalam ibadah umrah yang langsung dilakukan di Rumah-Nya maka focus ibadah yang sesuai dengan tuntunan syariat menjadi hal yang sangat penting. Ia tidak hanya berhubungan pemenuhan syarat, wajib dan rukun tetapi juga berhubungan dengan tingkat kepatutan dan etika sosial. Ibadah yang dilakukan tidak sesuai dengan syariat apalagi dengan cara ‘mempermainkan’nya buka hanya tidak sah di mata hukum, tetapi juga tidak mencerminkan keteladanan sosial. Dengan demikian, ibadah yang dilakukan bukan saja dapat memenuhi dahaga spiritual secara pribadi tetapi juga berimplikasi positif dalam kehidupan sosial.

Umrah sebagai bagian religiusitas setiap individu muslim memiliki dimensi maslahah sekaligus good interest dalam gaya hidup kelas menengah. Umrah punya dimensi dunia dan akhirat, individu dan sosial, serta materi dan spiritual. Secara duniawi gaya hidup baru ini memang mempunyai manfaat seperti terpenuhinya kebutuhan psikis manusia seperti rasa nyaman, harga diri, memberi informasi dan pengetahuan baru.

Bahkan mungkin juga dapat memberi manfaat lingkungan (intra generation) yaitu berupa adanya eksternalisasi positif dari pembelian suatu barang/jasa atau manfaat yang dirasakan oleh selain pembeli pada generasi yang sama. Akan tetapi di saat yang sama, umrah menjadi kehilangan makna religiusitasnya dan menjadi identitas baru kelas menengah sebagai satu bentuk kemampuan leasure yang tidak mungkin dicapai oleh kelas miskin muslim di bawahnya.
Wallahua’lam bi al shawab.

Aden Rosadi, Pembimbing Haji dan Umrah Qiblat Tour dan Dosen FSH UIN SGD.

Sumber, Pikiran Rakyat 27 September 2022

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *