[www.uinsgd.ac.id] Sebanyak 100 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sertifikasi Guru Agama dalam Jabatan Rayon Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung mengikuti Kuliah Perdana yang mendapat pengarahan langsung dari Rektor UIN SGD, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.Hum. yang didampingi oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. dan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M. Ag, Direktur Pendidikan Madrasah Kemenang RI di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, lantai IV, Kamis (13/12)
Dalam sambutanya, Dedi menjelaskan “Keberadaan Madrasah tidak hanya sebagai alternatif saja. Akan tetapi harus menjadi dasar pilihan utama bangsa Indonesia dalam menciptakan kualitas pendidikan,” tegasnya.
“Kita selaku Guru Madrasah harus bangga. Mulai dari sekarang mari kita teriakan yel-yel, Pertama, Yes untuk Madrasah. Kedua, Berjuang untuk Madrasah. Ketiga, Menang untuk Madrasah. Yel-yel ini juga harus disampaikan kepada anak didik kita supaya geliat belajar terus meningkat. Jika gurunya saja tidak memiliki semangat jangan harap anak didik memiliki semangat yang sama,” pesannya.
“Untuk itu, dalam kesempatan ini saya hanya ingin membangkitkan semangat untuk mencari ilmu,” jelasnya.
Dengan mencari ilmu yang sungguh-sungguh dan memiliki semangat yang kuat akan terlahir Madrasah Cendikia. “Mudah-mudahan keberadaan Saya dan Pa Rektor bisa dan siap melahirkan Madrasa cendekia yang dibina secara langsung oleh Rektor UIN SGD Bandung. Jadi sungguh tepat usaha menciptakan insan cendekia yang dikuliahkan di UIN SGD Bandung ini,” optimis.
Insan cendekian itu paling tidak harus memiliki kebiasaan; “Selalu ingin berubah dan pro aktif, memulai dari sesuatu yang ujung yakni Allah, letakkanlah sesuatu yang pertama di pertama, selalu berpikir menang, lakukanlah sesuatu dengan menyatakan bisa, mampu dan kerjakan, selalu bersinergi,” tambahnya.
Bagi Rektor untuk mewujudkan madrasah cendekia ini harus diberikan bekal dan kemampuan dasar “Hapal al-Quran. Pemahaman keislaman yang mendalam dan benar sesuai dengan sumbernya karena sekarang banyak terjadi penyimpangan dan aliran-aliran sesat,” paparnya.
“Oleh karen itu, harapanya dengan adanya pendidikan profesi ini tidak hanya mengejar sertifikasi, tetapi harus benar-benar dan sungguh-sungguh belajar untuk mencari ilmu karena waktunya sangat singkat. Tentunya segala keilmuan yang telah didapat ini harus disebarluaskan dan diajarkan kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai keagamaan Islam yang benar,” jelasnya.
Sebagai lulusan UIN SGD Bandung mesti tetap menjaga almamater, berkomunikasi dan memberikan informasi. “Seperti yang telah dilakukan oleh Direktur Pendidikan Madrasah yang kebetulan Alumni UIN SGD Bandung tahun 1984. Sebagai alumni kita harus; Pertama, mencintai dan menjaga almamater untuk mengikat UIN SGD Bandung sebagai garda terdepan memajukan keislaman di kalangan UIN. Karena cinta almamater itu setengah dari iman dan Islam itu agama rahmatan lil ‘alamin. Kedua, selalu berkomunikasi dan memberikan informasi. Ketiga, mengucapkan terimaksih kepada Dekan Tarbiyah dan Keguruan karena banyak program saya yang telah diselesaikan oleh Dekan.” ujarnya
Dekan berharap “Dengan adanya pendidikan profesi ini mampu menjadi pionir madrasah yang bisa menciptakan kualitas pendidikan yang bagus serta dapat melakukan advokasi madrasah yang sedang tertimpa kesulitan, masalah,” pungkasnya. [Ibn Ghifarie]