UINSGD.AC.ID (Humas) — Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Enung Supartini, S.S., mengikuti Seminar Nasional bertajuk “Etiket Sosial Perempuan dalam Menjalankan Peran Publik” dan Tali Kasih DWP Kementerian Agama bersama Ibu Penasihat & Wakil Penasihat bertajuk “Merajut Cinta, Merawat Rasa, Silaturahmi Tetap Terjaga” yang diselenggarakan oleh DWP Kementerian Agama RI di Gedung SGI Asrama Haji Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Dengan menghadirkan narasumber Lista Damayanti Djani, Pendamping Wakil Tetap PBB periode 2015-2021.
Seminar nasional yang dilakukan secara hybrid ini dibuka langsung oleh Penasehat DWP Kemenag RI Ny. Hj. Eny Retno Yaqut, turut mendampingi Wakil Penasehat DWP Kemenag RI Tanti Kristiani Saiful, dan Ketua DWP Kemenag RI Hilda Ainissyifa Ramdhani, Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi, Ketua DWP PTKN, dan berbagai pengurus DWP di tingkat pusat dan daerah.
Dalam sambutannya, Hj. Eny Retno Yaqut menyampaikan harapan agar seminar ini dapat memberikan manfaat dan ilmu kepada seluruh anggota DWP yang hadir serta menjadi pertemuan terakhirnya sebagai Penasihat DWP Kemenag RI.
“Saya berharap pertemuan terakhir dengan saya dalam organisasi ini dapat memberikan manfaat dan ilmu bagi kita semua. Oleh karena itu, kami sengaja mengundang Ibu Yanti Djani untuk berbagi ilmu tentang etiket bagi perempuan dalam menjalankan peran publik,” tegasnya.
Kehadiran DWP Kemenag ke depan dapat terus maju dan berkembang, dengan mengedepankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Ketua DWP Kemenag RI, Hilda Ainissyifa Ramdhani menjelaskan seminar nasional ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada perempuan tentang pentingnya etiket sosial dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam peran publik dan domestik.
Dalam pemaparannya, Yanti Djani sapaan akrabnya menyampaikan pengertian etiket sosial sebagai tata cara dan perilaku yang harus dijalankan dalam pergaulan.
Yanti sangat menekankan bahwa etiket sosial adalah aturan sopan santun yang diterima oleh masyarakat luas dan sangat penting bagi perempuan, terutama yang memiliki peran ganda di ranah domestik dan publik. “Peran ini menuntut perempuan untuk dapat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi,” tandasnya.
Menurutnya ada dua peran utama perempuan, yaitu peran domestik sebagai istri dan ibu, serta peran publik yang meliputi partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat dan dunia kerja. Kedua peran ini membutuhkan pemahaman yang baik tentang etiket sosial, seperti etiket berpenampilan, berpakaian, jamuan makan, bertelepon, dan bermedia sosial. “Setiap etiket tersebut memiliki aturan khusus yang harus diperhatikan oleh perempuan agar dapat menjalankan peran publik dengan baik,” jelasnya.
Para peserta diberikan penjelasan rinci mengenai manfaat dari penerapan etiket sosial, yaitu untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam interaksi sosial dan menghindari konflik. “etiket sosial juga memberikan kenyamanan dan meningkatkan rasa percaya diri perempuan saat menjalankan peran publik. Tidak kalah pentingnya, etiket sosial juga membantu menjaga citra diri perempuan di mata masyarakat,” paparnya.
Selama sesi diskusi, para peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapi dalam menerapkan etiket sosial di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari peserta dalam memahami lebih lanjut bagaimana etiket sosial dapat diterapkan dalam kehidupan mereka.
Di penghujung acara yang berlangsung dengan sukses, para peserta dengan penuh kehangatan dan kebersamaan menyempatkan diri untuk berfoto bersama Eny Retno Yaqut, yang telah menjadi sosok penting dalam mendukung berbagai program dan kegiatan yang diselenggarakan.
Momen berfoto ini menjadi tanda perpisahan yang mengesankan dan simbol kebersamaan yang terjalin selama acara berlangsung.
Selama ini Hj. Eny Retno Yaqut, dikenal dengan kepribadian yang ramah dan hangat, menyambut antusiasme peserta dalam momen berharga tersebut. Senyum dan tawa menghiasi suasana perpisahan, menggambarkan rasa syukur dan kebanggaan atas keberhasilan acara ini.
Acara berlangsung dengan sukses dan lancar, ditutup dengan sesi foto bersama. “Saya atas nama Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI berharap melalui kegiatan ini, para perempuan dapat lebih percaya diri dan beretika dalam menjalankan peran publik dan domestik mereka,” pungkasnya.