(UINSGD.AC.ID)-Nama lengkapnya Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, M.A. Tapi saya memanggilnya Bu Huzaemah. Namanya sangat populer, terutama bagi para pengkaji perbandingan hukum Islam. Beliau juga Rektor IIQ Jakarta dan pengurus MUI Pusat.
Saya sendiri diketemukan dengan beliau dalam dua kegiatan Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Kemenag R.I., yaitu penyusunan seri Tafsir Tematik (2012-2015) dan kegiatan Revisi Terjemahan Al-Qur’an Kemenag R.I. (2016-2019). Jadi, kurang lebih 6 tahun saya bareng dengan Ibu Huzaimah dalam dua kegiatan.
Di samping dua kegiatan itu, saya juga bersama beliau dalam kegiatan MTQ Nasional. Cuman maqamnya beda. Beliau dewan hakim, saya pembina peserta dari Kafilah Jabar.
Ibu Huzaimah itu orangnya asyik, ramai, dan ngotot. Setidaknya itu kesan saya terhadap beliau selama diskusi dalam dua kegiatan di atas. Kalau sudah ada beliau, forum kegiatan pasti ramai dan hangat, dan terkadang mengundang gelak tawa jika beliau salah mengabsen dan menyebut nama-nama kami para peserta sidang.
Di tengah banyak kesibukannya, tentunya, Ibu Huzaimah tetap hadir dalam sidang-sidang kegiatan kami, meski terkadang harus terlambat, atau meninggalkan forum lebih dahulu karena ada kegiatan lainnya.
Tapi jika ditanya kegigihan dalam mempertahankan pendapat, maka Ibu Huzaimah itu jagonya. Terkadang kami harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk menanggapi pendapat-pendapat beliau.
Jujur saja, saya terkadang merindukan forum-forum lainnya yang di sana ada Ibu Huzaimah. Namun, kerinduan ini pasti tidak akan terwujud lagi. Ibu Huzaimah kini sudah wafat memenuhi panggilan Allah SWT. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Selamat jalan Ibu Huzaimah. Pengabdian ibu terhadap Al-Qur’an menjadi pembuktian bahwa Ibu adalah orang yang baik. Saya termasuk orang yang bersaksi bahwa Ibu adalah min ahlil-khair. Semoga Allah menempatkannya di tempat mulia di sisi-Nya. Aamiiin.
Prof Dr H Rosihon Anwar, M Ag., Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
