Selamat Jalan Kang Jalal

(UINSGD.AC.ID)-Tahun 90-an, Kang Jalal (panggilan akrab Jalaluddin Rakhmat) adalah idola bagi saya dan para mahasiswa seangkatan saya. Ada sejuta pesona yang terpancar dari kang Jalal, mulai gaya komunikasi yang sangat memukai pada setiap penampilannya sampai pengetahuannya yang sangat luas dan ensiklopedik.

Kang Jalal tidak saja ahli dalam bidang komunikasi—keahliannya yang utama—tetapi juga menguasai wawasan keislaman secara luas, termasuk tafsir al-Qur’an, bidang yang saya geluti sampai hari ini.
Sewaktu mahasiswa, tak jarang saya dan teman-teman memburu haflah-haflah ilmiah kang Jalal meski hanya untuk menikmati gaya komunikasinya yang memukau.

Beberapa kali bahkan saya dan teman-teman menyambangi langsung tempat pengajian kang Jalal di Muthahhari, Yayasan yang diasuh kang Jalal. Hampir semua buku yang ditulis kang Jalal saya miliki, mulai dari Islam Aktual, Islam Alternatif, Renungan-Renungan Sufistik, Tafsir al-Fatihah, dll. Bahkan, saya mengkoleksi tulisan-tulisan kang Jalal di Koran Gala saat itu. Itu semua karena memang tulisan dan pemikiran kang Jalal menginspirasi para mahasiswa saat itu, khususnya saya.

Di tangan kang Jalal, materi-materi Ulumul Qur’an dikemas dengan gaya bahasa dan bicaranya sehingga mudah dipahami saya sebagai mahasiswa Tafsir Hadits. Saat itu saya, misalnya, memahami persoalan qiraat secara lebih jelas ketika membaca Kata Pengantar Kang Jalal untuk buku Ulumul Quran. Di sana kang Jalal menuturkan dengan baik seluk-beluk Qiraah Sab`ah dan kemunculan sosok Ibnu Mujahid sebagai kompilator Qira’ah Sab’ah.

Saya juga masih ingat, saat itu kang Jalal memberikan banyak catatan kritis terhadap beberapa materi Ulumul Qur’an. Misalnya, kang Jalal mengritisi genre tafsir bi al-matsur yang selama ini ditempatkan sebagai jenis tafsir terbaik. Bahkan, beberapa materi Ulumul Hadits pun tak jarang diberi catatan kritis oleh Kang Jalal.

Setelah lama tidak berinteraksi dengan pemikiran kang Jalal selama saya menempuh studi lanjutan di Jakarta, tahun 2017 dan 2018 saya dipertemukan dengan kang Jalal dalam satu majelis. Pertama, di saat kang Jalal membedah disertasi saya tentang al-Thabathabai. Kedua, ketika saya diminta untuk membahas disertasi kang Jalal tentang Misteri Wasiat Nabi. Pada sesi yang kedua ini, saya memberikan beberapa catatan terhadap disertasinya.

Kini di tahun 2021, kang Jalal sudah tiada. Allah sudah memanggilnya. Selamat jalan Kang Jalal. Semoga Allah menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya. Amin….

Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M. Ag., Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *