Sambutan Rektor UIN SGD Bandung Pada Acara Wisuda Ke-61

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

 

الحمد لله الذى محول الأحوال إلى أحسن الحال. الدائم الذى لا يحول ولا يتحول ولا يطرق ساحته نقص ولا زوال. أشهد أن لاإله إلا الله وحده لا شريك له الذى تفرد بالبقاء واتصف بالكمال. وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الذى ظهرت به أنوار الحق ومحت رسوم الضلال. اللهم صل على هذا لنبى الكريم والرسول العظيم، وعلى آله وأصحابه الذين أكرمهم الله بالفضل والنوال. أما بعد.

 

Yang terhormat Para guru besar dan anggota senat,

Yang terhormat para wakil rektor,

Direktur Program Pascasarjana,

Para Dekan dan wakil dekan,

Kepala Biro Umum dan Akademik, para kabag dan kasubag

Para Wisudawan/wisudawati dan keluarga,

Serta para tamu undangan yang berbahagia

 

Tiada lagu yang pantas kita nyanyikan, tiada syair yang layak kita dendangkan, dan tiada kata yang harus kita ucapkan selain simponi dzikir dan syukur kehadirat Allah Swt, karena atas rahmat dan inayah-Nya, kita dapat melaksanakan Acara Wisuda ini, dengan penuh khidmat. Shalawat dan salam, selalu tercurah keharibaan baginda Nabi Besar Muhammad Saw., keluarga dan sahabatnya, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

 

Hadirin Sidang Wisuda yang berbahagia,

Wisuda merupakan puncak dari proses pendidikan di perguruan tinggi. Akan tetapi, wisuda bukanlah segala-galanya dalam konteks belajar sepanjang hayat (long-life education). Sebab, manusia adalah makhluk pembelajar yang tidak pernah mengenal kata berhenti. Begitu pentingnya belajar, sehingga Rasulullah sampai bersabda “Tuntutlah ilmu dari buaian ibu hingga ke liang lahat” (اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد). Dalam hadits lain juga dijelaskan “Barasiapa dalam perjalanan hidupnya ada waktu-waktu tertentu yang digunakan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”.

 

Saudara-saudari wisudawan-wisudawati yang semula menjadi mahasiswa S1, S2, dan S3, hari ini dikukuhkan sebagai sarjana, magister dan doktor setelah melalui proses panjang disertai berbagai ujian, cobaan, dan tantangan. Harapan kami, semoga yang lulus sarjana dapat meneruskan ke jenjang magister, yang lulus magister dapat melanjutkan ke jenjang doktor, dan yang doktor dapat mengembangkan ilmunya lebih jauh untuk memperoleh derajat mulia di sisi Allah. Yakinlah akan firman-Nya “Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat”

 

Bagi adik-adik yang belum berkesempatan melanjutkan studi, lapangan untuk berkiprah tentu selalu terbuka jika ditekuni dengan sungguh-sungguh. Para alumni UIN dari waktu ke waktu, telah terbukti mampu berkiprah di berbagai lapangan kehidupan baik bidang keagamaan, pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun bidang lainnya. Ada yang menjadi ulama, politisi, pengusaha, seniman, dan seterusnya. Kami sepenuhnya yakin bahwa alumni UIN mampu memenuhi tuntutan masyarakat sesuai bidang keahliannya.

 

Hadirin hadirat Sidang Wisuda yang berbahagia,

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami seluruh jajaran pimpinan UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengucapkan selamat dan sukses (alfu mabruk) atas wisuda saudara-saudari sebagai sarjana, magister dan doktor. Harapan kami, semoga ilmu, pengalaman dan ketrampilan yang ditimba selama studi di kampus ini dapat menjadi bekal berharga dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik.

 

Selain itu, atas nama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kami berpesan agar suadara-saudari senantiasa menjaga akhlak karimah dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam di manapun anda berkiprah. Dengan akhlaklah UIN kita akan tegak, tanpa akhlak ia akan rusak ( انما الأمم الأخلاق ما بقيت وإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا). Karena itu, menjadi tugas kita bersama, baik kami yang ada di dalam kampus, maupun bagi saudara-saudari yang berkiprah di luar, untuk selalu menegakkan akhlak mulia dan menyebarkan panji-panji Islam.

 

Kami juga menitipkan nama baik UIN Sunan Gunung Djati Bandung di hati dan jiwa wisudawan-wisudawati yang paling dalam yang selalu mengalir dalam darah, bergerak dalam denyut nadi dan bersemayam dalam detak jantung. Karena apapun yang dilakukan saudar-saudari sebagai alumni, akan berpengaruh besar terhadap UIN kita, baik dan buruknya. Kiprah positif wisudawan-wisudawati di masyarakat sangat membantu kami dalam meningkatkan nama baik dan penilaian masyarakat terhadap almamater kita. Karena itu, mari kita selalu menjaga nama baik UIN baik dari dalam maupun dari luar, melalui saudara-saudari sebagai alumni.

 

Hadiran Sidang Wisuda yang berbahagia,

Dalam kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan  terimakasih kepada para orang tua wisudawan/wisudawati, yang telah mempercayakan kepada kami untuk mendidik putra-putri bapak/ibu di kampus ini hingga mereka meraih gelar sarjana, magister atau doktor. Terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada para wakil rektor, dekan dan wakil dekan, direktur beserta jajaran prodinya, para ketua jurusan dan sekretaris jurusan atau prodi, serta dosen di seluruh fakultas dan tenaga administrasi dari mulai kepala biro, Kabag, Kasubag, dan staff yang telah mendidik dan melayani mahasiswa sehingga mereka dapat diwisuda hari ini. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada panitia, pramuka, paduan suara, satuan pengaman, organisasi kemahiswaan, para supir, dan cleaning service, yang telah berpartisipasi untuk menyukseskan wisuda ini.

 

Namun, kami menyadari, bahwa di sana sini masih ada kekurangan dan kekhilafan dalam melayani dan memberikan fasilitas kepada saudara-saudari. Karena itu, kami mengharapkan masukan, saran bahkan kritik sekalipun yang konstruktif demi perbaikan UIN. Kami juga memohon do’a agar kami mampu membawa UIN ke depan menjadi lebih unggul kompetitif dan berkualitas, baik dari aspek akademis, administratif, maupun kelembagaan. Semoga Allah memberkahi wisuda kita hari ini dan Allah juga memberkahi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

 

Untuk menutup uraian ini, mari kita simak kisah tentang 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Lilin yang pertama berkata: “Aku adalah Perubahan. Namun manusia tak mau berubah. Maka lebih baik aku matikan diriku saja!” Sedikit demi sedikit sang lilin pertama ini padam.

 

Lilin yang kedua berkata: “Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenaliku. Untuk itu tak ada gunanya aku tetap menyala. Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

 

Dengan sedih giliran Lilin yang ketiga berbicara: “Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku menyala karena manusia tidak lagi mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci sesama saudara”. Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

 

Tanpa terduga… Seorang anak masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena anak itu takut kegelapan, ia berkata: “Eeeh apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, Aku takut kegelapan!” Anak itupun menangis tersedu-sedu. Lalu dengan haru Lilin keempat berkata:

“Jangan takut, Jangan menangis kawan, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat menyalakan ketiga lilin lainnya. Akulah HARAPAN” 

Dengan mata berskaca-kaca, sang anak mengambil lilin HARAPAN, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

 

Dari kisah 4 lilin ini kita dapat mengambil pelajaran. Apa yang tidak pernah mati adalah HARAPAN yang ada dalam hati……. Masing-masing kita dapat menjadi aktor, seperti sang anak tadi, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Cinta, dan Perubahan dengan HARAPAN-nya!!!

Para wisudawan/wisudawati adalah HARAPAN. DI TANGAN MU ADA HARAPAN. DI PIKIRANMU ADA IMPIAN. DI HATIMU ADA MASA DEPAN. Wisudawan-wisudawati adalah ASET YANG TAK TERNILAI KARENA HATIMU SELALU MENYALA untuk membangun bangsa, negara dan agama.

Sekian sambutan kami.

Wabillahi taufiqwalhidayah Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.

 

MINGGU, 15 MARET 2014

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter