Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, melantik 1.100 wisudawan ke-70 di gedung Aula Anwar Musaddad, Minggu (13/05).
Ke-1.100 wisudawan tersebut berasal dari: Ushuluddin 86 orang; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 150 orang; Syari’ah dan Hukum 293 orang; Dakwah dan Komunikasi 137 orang; Adab dan Humaniora 78; Psikologi 52 orang; Sains dan Teknologi 118 orang; Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 175 orang; Program Magister 7 orang; Program Doktor 4 orang.
Dalam sambutanya Rektor sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih selama ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua civitas akademika yang telah bekerja keras, berkarya dan berkiprah secara bermakna dan membanggakan. “Jangan hilangkan kualitas taqwa karena kita telah menyelesaikan kuliah S1, S2 dan S3,” pesannya.
Rektor menjelaskan agar lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki kesanggupan dalam memenangkan persaingan global adalah dengan “memaksa” seluruh warga kampus, dalam kegiatan apa pun selalu berbasis teknologi informasi. “Zaman now (milenial, disrupsi dan revolusi industri tahap 4.0) telah mengubah basis penggunaan teknologi informasi dari analog ke digital. Oleh karena itu, Internet of things menjadi target utama kampus kita,” tegasnya
Kita telah laksanakan pelatihan digital academic writing. Seminar, konferensi, penelitian dan penerbitan jurnal telah online. Ada tujuh Jurnal yang terindex SINTA. Satu berada di kluster Sinta/S-2; 6 Jurnal di Sinta/S-3). Pembayaran honor dosen dan pegawai sudah dilakukan secara non tunai. Penerimaan dan test mahasiswa baru, untuk kesekian kalinya telah online dan berbasis computer (CBT). Perpustakaan Pusat menggunakan teknologi digital. Sejak registrasi keanggotaan, sirkulasi peminjaman, pengembalian, hingga pelacakan referensi sudah dapat dilakukan secara online dan bersistem barcode, dan pada tanggal 12 April 2018 alhamdulillah Perpustakan Pusat telah terakreditasi A. Proses bisnis penelitian telah beralih ke sistem Litapdimas.
“Sejak pendaftaran, penjaringan atau seleksi, pelaksanaan, pelaporan hingga publikasi hasil riset telah dikerjakan secara online. Dampak dari perubahan sistem tersebut cukup terasa; Kita berhasil menjadi: Pertama, kampus percontohan dalam penyelenggaraan CBT; Kedua, rujukan bagi UIN lain pengelolaan perpustakaan digital; ketiga, meraih peringkat kedua dalam jumlah publikasi riset terindeks Scopus/Thomson, dan Keempat, peringkat pertama dalam publikasi HKI,” paparnya.
Rektor berpesan kepada seluruh wisudawan untuk selalu menjaga nama baik UIN SGD Bandung, “Oleh karena itu, peningkatan kualitas ketakwaan itu menjadi penting. Karena sebaik-baiknya manusia itu yang bermanfaat bagi diri dan lingkunganya, ” pungkasnya. [Humas Al-JAmiah]