Rektor UIN Bandung Andalkan Fakultas SainTek Sebagai Garda Terdepan Pemanfaatan IT

Untuk mewujudkan UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung yang unggul, kompetitif menuju World Class University (WCU) keberadaan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) harus menjadi garda terdepan dalam menggunakan dan memberikan contoh pemanfaatan bidang sains dan teknologi.

Pernyataan itu disampaikan Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si saat membuka Rapat Kerja FST UIN SGD Bandung tahun 2020 bertajuk “Sinergitas Program Kerja FST dalam Mewujudkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang Unggul dan Kompetitif,” di Krisna Beach Hotel Pangandaran, Selasa (21/01/2020).

Rektor menjelaskan dengan segala capaian yang telah diraih Fakultas Sains dan Teknologi (FST) mulai dari lima medali pada Olimpiade Sains dan Karya Inovatif (OSKI) Perguruan Tinggi Keagamaan Indonesia (PTKI) 2019, sampai dua dosen FST UIN SGD Bandung, yakni Dr. Hasniah Aliah, M.Si., Mada Sanjaya WS, Ph.D meraih penghargaan dari Wakil Menteri Agama Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. sebagai peneliti terbaik utama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pada acara Biannual Conference on Research Result (BCRR). 

“Diantara fakultas Sains di lingkungan PTKIN dan UIN, keberadaan FST menjadi fakultas paling menonjol dengan segala prestasinya. Diantaranya 2 dari 5 penghargaan di BCRR diraih FST UIN SGD dan meraih medali emas pada acara OSKI,” tandas rektor.

Rapat kerja FST UIN SGD Bandung yang diikuti 111 peserta dari 21-23 Januari 2020 ini dihadiri Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, Wakil Rektor II, Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag, Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si, Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT., dan Kepala Biro AUPK, Drs. H. Akhmad Luthfi, M.M.

Rektor sangat mengapresiasi kegiatan rapat kerja FST UIN SGD Bandung dan menitipkan pesan untuk terus membudayakan saling menghargai, karena sudah tidak ada lagi perbedaan, “Mari bekerja keras, cerdas, sama-sama bekerja untuk menjadikan kampus UIN SGD Bandung yang unggul dan kompetitif. Saya berharap besar agar kehadiran fakultas sains harus menjadi garda terdepan dalam penggunaan IT dan memberikan contoh yang baik pemanfaatan ICT pada segala bidang mulai dari kuliah online, integrasi sistem, sampai segala urusan dan pekerjaan berbasis sains dan teknologi,” jelasnya.

Dekan FST, Dr. Hj. Hasniah Aliah, M.Si, menyampaikan Realisasi dan Evaluasi Indikator Kinerja Utama 2019 FST UIN SGD Bandung yang terdapat 6 Sasaran Strategis dengan 43 Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Kontrak Kinerja 2019 Dekan FST. Dijelaskan, 47% melebihi target (21 butir), 40% sesuai target (17 butir), dan 12% belum sesuai target (4 butir). 

Di antara capaian prestasi yang diraih FST: Jurusan Kimia adalah jurusan dengan lama studi tersingkat; Jurusan Biologi memiliki rata-rata IPK tertinggi; Jurusan Kimia rutin berlangganan jurnal nasional dan internasional; Jurusan Fisika memiliki persentase dosen bergelar Doktor terbesar; Jurusan Teknik Informatika dan Agroteknologi adalah 2 jurusan yang mempunyai dosen dengan gelar Profesor; Jurusan Teknik Elektro memiliki jumlah jurnal nasional dan jumlah penelitian dengan kerjasama dengan berbagai industri; HKI terbanyak dimiliki oleh Jurusan Agroteknologi; Jurusan Matematika memiliki judul riset terbanyak dan berhasil menghantarkan 1 medali  emas pada OSKI 2019.
“fakta ini menunjukkan bahwa 39 dari 43 IKU atau sekitar 90,7% IKU yang telah tercapai,” paparnya.

Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan serius, antara lain: Pada IKU 1, jumlah mahasiswa baru yang diterima melebih dari target yang sebenarnya kurang baik, sehingga perlu perencanaan yang matang dalam penerimaan mahasiswa dengan mempertimbangkan rasio dosen dan mahasiswa; Pada IKU 13, rata-rata IPK mahasiswa S1 3.33 yang sedikit dibawah target capaian yaitu 3.34; Pada IKU 20, jurnal nasional terakreditasi yang dilanggan lebih kecil dari target. Penyebabnya adalah mayoritas jurnal bersifat open access sehingga tidak perlu berlangganan; Pada IKU 17, indeks kepuasan masyarakat perlu dievaluasi, baru jurusan Kimia satu-satunya jurusan yang menerapkan ini; Pada IKU 22, persentase jumlah dosen yang bergelar doktor masih belum sesuai target.

“Selain itu, target anggaran fakultas dari target penyerapan 97%, hanya terserap 91,7%. dan terhambat di akhir tahun anggaran,” jelasnya.
Untuk program strategis FST UIN SGD Bandung tahun 2020 yang akan ditawarkan antara lain: alokasi anggaran untuk jurusan akan berdasarkan penyerapan di akhir 2020. “3 jurusan yang harus reakreditasi dengan target submit bulan Maret, peningkatan kompetensi setiap sivitas yang ada, terutama bagi calon dosen dalam ilmu pedagogik, peningkatan kompetensi Tendik, pengelola administrasi, dan Laboran, Internalisasi Wahyu Memamdu Ilmu (WMI)  kedalam Tridarma,” pungkasnya.[rls/IS]

Sumber, Intro News 22 Januari 2020

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *