Rektor Siap Bantu Fasilitasi Anis dan Dede ke Jenjang S2

Pelantikan 1.428 Wisudawan Gelombang ke-76 UIN SGD Bandung

Di sela-sela sekitar 1.428 Wisudawan yang dilantik pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-76 lulusan Program Diploma dan Sarjana UIN SGD Bandung yang berlangsung di Aula Anwar Musaddad, Minggu (06/10/19), terdapat dua mahasiswa yang penampilannya sangat berbeda. Satu mahasiswa penghafal alquran 30 juz, dan satu lagi mahasiswa disabilitas dengan hambatan penglihatan (tunanetra).

Dua lulusan hebat itu adalah Muhammad Anis Fuadi, S.Ag, jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir lulusan berprestasi bidang tahfidz Quran 30 juz, dan Dede Sukandar mahasiswa tunanetra Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Keduanya berkeinginan melanjutkan ke jenjang S2 dengan bantuan beasiswa dari pihak kampus.

Menannggapi keinginan dua lulusannya itu, Rektor UIN SGD Bandung Prof. Dr. Mahmud, MSi akan berusaha memfasilitasi mereka. Tentu saja, kata rektor, pihaknya akan melalui mekanisme yang selama ini dijalankan di pascasarjana. “Saya akan bantu sesuai aturan di kampus kita,” ungkap rektor selepas melantik para wisudawan gelombang ke-76 tersebut.

Tahun ini UIN SGD Bandung sudah dua kali mewisuda lulusanya, sebulan sebelumnya selain lulusan S1 juga lulusan S2 dan S3. Bedanya wisuda kali ini selain S1 juga para wisudawan dari program diploma. Prosesi pelantikan para wisudawan dipimpin Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS, Ketua Senat Universitas.
Dalam sambutanya, Prof. Nanat menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan/wisudawati dan para orang tua/wali yang dilantik yang telah berhasil mencapai jenjang pendidikan tinggi program diploma dan sarjana.
“Setelah lulus dari UIN SGD Bandung, tugas saudara berikutnya mengabdi kepada Masyarakat, untuk mendapatkan Ridha Allah swt., mengamalkan ilmu yang saudara dapatkan dari bangku kuliah, dan kini saudara sudah menyandang gelar kesarjanaan, sebagai cendikiawan muslim yang ulul albab, memadukan antara dzikir dan fikir, mampu berfikir mendalam, substansial, dan peduli dengan problem yang dihadapi masyarakat,” papar Nanat.

Senat Universitas juga mengapresisasi kepada Rektor UIN Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, atas berbagai prestasi yang telah diraih UIN SGD Bandung. Pertama, September 2019, UIN SGD Bandung menerima penghargaan sebagai PTKIN Terbaik bidang Penelitian dan Publikasi Ilmiah dari Kementerian Agama RI.

Kedua, Maret 2019 UIN Sunan Gunung Djati Bandung meraih Nilai “A” (Unggul) Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT); Jika pada 2015 hanya memiliki 4 Prodi terakreditasi A, maka sejak (Mei 2019) UIN Bandung telah memiliki 20 Prodi terakreditasi A. “Ini artinya naik sebesar 550% dan merupakan pencapaian yang luar biasa,” tandasnya.

Ketiga, Tahun 2018 perpustakaan UIN Bandung menjadi satu-satunya perpustakan di lingkungan PTAKIN yang terakreditasi “A” oleh Perpustakaan Nasional RI. Keempat, tahun 2018, tercatat Mahasiswa berprestasi, juara hafidz Al-Quran tingkat International. Kelima, Sampai Agustus 2019, terdapat 23 Jurnal ilmiah yang terakreditasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 

“Kita berdo’a mudah-mudahan ke depan UIN Sunan Gunung Djati Bandung lebih maju lagi, sehingga tercapai apa yang telah ditetapkan dalam visi misinya. Amiin,” tandasnya.

Kali ini Rektor UIN SGD Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, melantik 1.428 lulusan yang berasal dari Fakultas Ushuluddin 183 orang; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 343 orang; Fakultas Syari’ah dan Hukum 157 orang; Fakultas Dakwah dan Komunikasi 211 orang; Fakultas Adab dan Humaniora 148 orang; Fakultas Psikologi 42 orang; Fakultas Sains dan Teknologi 137 orang; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 207 orang.

Rektor mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, para dosen dan civitas akademika UIN SGD Bandung yang telah berhasil menghantarkan anak didiknya meraih gelar sarjana.

“Kepada Dekan Ushuluddin, saya mengucapkan terima kasih atas diwisudanya satu lulusan yang Hafiz Quran 30 Juz, Muhammad Anis Fuadi, S.Ag, jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Juga kepada Prof. Dr. H. M. Anton Athoillah, MM, yang berhasil mengantarkan anaknya meraih IPK tertinggi, Bening Fathima Rabbaniya A. S.E. Mudah-mudahan menjadi kader yang dapat membanggakan orang tua dan kampus tercinta,” ungkap rektor.

Menurutnya, untuk meraih kesuksesan itu diperlukan ikhtiar lahir-batin, menghormati kepada kedua orangtua dan berbakti kepada guru, dosen. “Ibarat roda dalam kendaraan, antara ban di roda depan dan belakang harus sejalan, beriringan, sehingga keduanya sama-sama berhasil sampai ketempat tujuan. Untuk itu, saya titip kedua potensi yang mengedepankan ikhtiar lahir-batin itu tidak bisa dipisahkan, seperti halnya ban kendaraan, satu kempes tidak bisa berjalan dengan lancar, mulus sampai tujuan. Jadi keduanya harus beriringan, sejalan dalam meraih kesuksesan,” papar rektor dalam pidatonya.

Rektor menetapkan wisudawa peraih pujian dengan IPK tertinggi sebanyak 41 lulusan dan 1 wisudawan yang hafal 30 juz Al-Quran.


Berikut ini daftar 10 IPK tertinggi:

  • Miska Unil Ilma, S.Pd, jurusan Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,93
  • Gina Amaliyah Solihah, S.Pd, jurusan Pendidikan Bahasa Arab dengan IPK 3, 93
  • Suherman, S.Hum, jurusan Sejarah dan Perabadan Islam dengan IPK 3,92
  • Nurlaela Sari, S.Pd, jurusan Manajemen Pendidikan Islam dengan IPK 3,92
  • Nida Labibah, S,H, jurusan Hukum Keluarga dengan IPK 3,91
  • Siti Habibah, S.Sos, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan IPK 3,91
  • Rizki Zakwadin, S.Pd, jurusan Pendidikan Fisika dengan IPK 3,89
  • Okeu Irwandi Widjaya, S.Hum, jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,89
  • Mohammad Aqil Baihaqi, S.Ag, jurusan Tasawuf dan Psikoterapi dengan IPK 3,88
  • Vini Zulva Nurhadiyani, S.Sos, jurusan Sosiologi dengan IPK 3,88
  • Muhammad Anis Fuadi, S.Ag, jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, lulusan berprestasi bidang tahfidz Quran 30 juz

Sumber, Intro News 07 Oktober 2019

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter