Rektor: “KPK-Polri Kekanak-kanakan”

[www.uinsgd.ac.id] Kisruh yang terjadi antara Komisi Pemberantas Korupsi dan Polisi Republik Indonesia cukup menarik perhatian berbagai kalangan. Rektor UIN SGD Bandung, Deddy Ismatullah juga mengomentari  menegenai persoalan yang membuat kedua lembaga Negara ini diragukan kredibiltasnya, bahkan ia menganggap KPK dan Polri kekanak-kanakkan.

Menurutnya, konsep Hukum Tata Negara harus dipakai karena ini merupakan kerangka Hukum Tata Negara bukan politik. “Nah itu yang menurut pendapat saya menjadi persoalan. Jadi harus diselesaikan melalui internal dirinya sendiri. Dicermati oleh presiden kebenarannya, kredibilitasnya, akuntabilitasnya, apakah sesuai atau tidak,”  Deddy menambahkan. Jika memang sudah sesuai barulah dipakai  dan diterapkan. Bukan meramaikan dunia politik, hukum, ekonomi, sehingga terkesan menambah persoalan.

“Jika memang Budi Gunawan  adalah oknum polisi yang salah biarlah, lembaga polisi jangan ikut membela. Kalau Bambang Widjojanto ada persoalan, jangan KPK-nya (dikaitkan-Red). Itu tidak benar menurut Ilmu Hukum Tata Negara,” tutur Deddy saat dihubungi via telepon, Kamis (5/2/2015).

Menurut pria asal Sukabumi tersebut seharusnya institusi menyelesaikan dirinya sendiri dulu sebelum dilempar ke pihak lain. Ia juga menyayangkan sikap Presiden Republik Indonesia, Jokowi yang terlalu melebarkan persoalan dengan melibatkan banyak pihak “Itu sama saja dengan mempertontonkan ketidak sanggupan kepala Negara,” tegas Deddy. [suaka/nurul fitry]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter