Rektor: Hadapi Pengunjuk Rasa

[www.uinsgd.ac.id] Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Aksi Mahasiswa Sunan Gunung Djati (Hamas) Bandung, Kamis (3/4), kembali menggelar aksi unjuk rasa. Mereka masih mempertanyakan pernyataan Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah S.H., M.Hum., yang mendukung Suryadharma Ali menjadi calon presiden (capres).

Para pengunjuk rasa melaku­kan aksinya di depan Aula UIN SGD Bandung, disertai pembakaran ban dan memampang sejumlah poster bernada kritikan.“Rektor gagal dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di kampus UIN Bandung,” kata pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa pun secara bergantian menyampaikan berbagai orasi yang dilakukannya. Sesekali para pengunjuk rasa menghujat kebijakan yang dilakukan Rektor UIN SGD Bandung. “Kembalikan kampus UIN SGD Bandung sebagai kampus yang independen dan rektor harus menyampaikan permohonan maaf kepada segenap civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” teriak pengunjuk rasa.

Tak diduga
Namun tanpa diduga para pengunjuk rasa, Deddy Ismatullah berkenan untuk menemuinya. Ia didampingi Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Afifuddin, M.M., Wakil Rektor III Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.T.P., M.T., Ketua Satuan Pemeriksa Peng­awas Internal UIN SGD Bandung Prof. Dr. H. Moch. Najib, M.Ag., dan Kepala Biro Administrasi Umum Drs. H. Jaenudin, M.Ag.

Di hadapan pengunjuk rasa, Deddy pun menjelaskan perihal dukungannya terhadap Menteri Agama RI, Suryadharma Ali untuk turut meramaikan Pemilihan Presiden 2014. “Kalian harus mengetahui yang menentukan salah atau tidaknya dalam urusan ini adalah Bawaslu. Perlu diketahui oleh seluruh mahasiswa bahwa dukungan itu sebagai doa dari saya terhadap tokoh Islam,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Deddy, saat ini jarang tokoh Islam yang tampil menjadi pemimpin di Indonesia. “Sekali lagi, dukungan itu doa karena jarang tokoh Islam yang jadi pemimpin,” tegasnya.

Ia menyatakan, dukungan dalam pencapresan tersebut bukan hanya ditujukan kepada Suryadharma Ali, tapi juga ketika Anies Baswedan dan Dahlan Iskan menyambangi UIN Sunan Gunung Djati melakukan hal yang sama. Termasuk tokoh-tokoh lainnya.

“Tidak salah kita memberikan dorongan doa, terlebih lagi pencapresan tersebut belum ditetapkan oleh partainya masing-masing,” kata Deddy.

Pada kesempatan itu, ia pun menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafannya. “Mohon maaf atas kekhilafan dan saya berjanji akan mendukung secara penuh terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, terutama dalam bidang akademik, kesenian, dan olahraga,” terangnya. []

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter