Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof Mahmud, melantik 180 pejabat baru, mulai dari Al-Jamiah, Fakultas, Laboratorium, Unit, Kopertais (Koordinator Perguruan Tinggi Islam Swasta) sampai International Office untuk periode 2019-2023. Pelantikan dilakukan di Gedung Abdjan Soelaeman, Kampus I, Jalan AH Nasution Nomor 105 Cipadung, Cibiru, Bandung, Selasa (15/10).
Dalam sambutannya di pelantikan itu, Prof Mahmud meminta semua pejabat baru meluruskan niat bekerja semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Pelurusan niat ini dipandang sangat penting agar UIN Bandung bisa meraih prestasi yang unggul, kompetitif, bermartabat menuju World Class University (WCU).
Kepada segenap sivitas akademika, khususnya para wakil dekan, ketua dan sekretaris jurusan, sekretaris pusat, ketua, direktur, syekh, Mahmud mengajak untuk bersyukur atas jabatan apa pun. Agar rezeki bertambah dan mendapatkan keberkahan.
“Saya optimistis, kalau segenap sivitas akademika UIN Bandung telah meluruskan niat, bekerja sama dan sama-sama berkerja, dan jabatan apa pun disyukuri, maka rezeki akan bertambah dan barokah. Insya Allah, UIN SGD Bandung ke depan akan lebih maju dan bermartabat menuju World Class University,” ujarnya.
Cara bersyukurnya, kata Mahmud, harus bekerja menurut porsi masing-masing, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. “Karena di tangan Bapak-Bapak-lah kelanjutan UIN SGD Bandung ini, sesuai dengan yang diharapkan oleh para pendahulu kita,” paparnya.
Mahmud menegaskan pentingnya bekerja sama dalam membangun kampus Islam menuju World Class University. ”Mari kita bekerja sama membangun kampus tercinta ini, menuju UIN SGD Bandung bermartabat, berkualitas, unggul, kompetitif dan senantiasa dirahmati Allah SWT. Masing-masing jangan egois, kalau kita tidak mau jadi sampah,” tandasnya.
Untuk mewujudkan Kampus UIN SGD Bandung yang unggul, bermartabat dan bisa kompetitif di kawasan Asia Tenggara, lanjut Rektor, semua prestasi yang sudah diraih harus ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi.
“Untuk Prodi yang mendapatkan nilai A mesti mempersiapkan diri dan belajar dari AUN-QA (ASEAN University Network on Higher Education for Quality Assurance). Sedangkan yang baru meraih nilai B, segera melakukan reakreditasi supaya tidak habis. Jangan sampai kadaluarsa dan dapat merugikan kampus tercinta,” pesannya. [USU]
Sumber, Rakyat Merdeka 16 Oktober 2019