UINSGD.AC.ID (Selangor Malaysia) — Upaya meningkatkan rekognisi internasional, UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama Universiti Teknologi Mara (UiTM) melakukan pengabdian kepada masyarakat di Sungai Panjang, Sabak Bernam, Selangor.
Dr. Neneng Widayani, M. Pd., dengan bangga mengumumkan bahwa kegiatan Pengabdian Masyarakat Internasional telah berhasil direalisasikan sebagai bagian dari implementasi MoU antara kedua lembaga tersebut.
Kegiatan ini, yang dilaksanakan melalui kerjasama LP2M UIN Bandung dan UiTM Cawangan Selangor, Malaysia ini, “berfokus pada pengembangan bahan kajian riset, pengajaran, dan perancangan serta pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya, Senin (15/1/2024).
Dilakukan secara berkelanjutan, kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di Sungai Panjang, Sabak Bernam, Selangor, serta bagi UiTM Cawangan Selangor dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Hasil dari pengabdian ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat binaan di lokasi tersebut, tetapi juga menjadi landasan bagi pengembangan pengetahuan dan penelitian yang lebih lanjut. “Kolaborasi ini membuka peluang untuk perancangan pengabdian pada tahap berikutnya, dengan sasaran masyarakat binaan di Indonesia atau wilayah lainnya. Kami berkomitmen untuk terus menggalang kerjasama lintas batas guna menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan,” tegasnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr. Setia Gumilar, M.Hum., mengapresiasi yang setinggi-tingginya. “UIN Sunan Gunung Djati Bandung tengah mengupayakan rekognisi internasional dalam berbagai bidang, tidak terkecuali dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat. Di antara wujudnya adalah Pengabdian dalam International Collaboration Community Engagement UIN Bandung bersama UiTM Cawangan Selangor (UCS),” paparnya.
Dr. Aep Kusnawan, M.Ag., Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Bandung terus mendorong civitas akademika, “untuk mengembangkan pengabdian, tidak hanya di lingkup lokal dan nasional, tetapi juga di negri jiran dan mancanegara. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dr. Neneng Widayani, M. Pd. di Malaysia ini, dengan berkoordinasi dengan LP2M. Harapannya, agar keberadaan UIN Bandung semakin dirasakan manfaatnya oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia maupun di mancanegara,” tuturnya.
Diawali dengan paparan Tim Expedicom UiTM Selangor Kampus Jassin yang dimotori oleh Ts. ChM. Dr. Wan Zuraida Wan Mohd Zain serta fasilitator Dr. Wan Saidatul Syida, Dr. Nafisah, dan Dr. Siti Alwani Arifin mengajak para peserta untuk memilah bahan, membuat dan memanfaatkan eco-enzyme untuk diaplikasikan dalam sabun organik yang ramah lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Kerajaan Selangor berencana akan mewujudkan sebuah makmal penyelidikan dan pembangunan (R&D) untuk menghasilkan kultur tisu tumbuhan terutama klon pisang dan Melon Selangor di Bagan Nakhoda Omar di sini.
Exco Kemajuan Desa, Perpaduan dan Pengguna, YB. Datuk Rizam Ismail berkata, makmal itu boleh dijadikan sebagai sumber rujukan kepada petani bagi mempelajari penghasilan klon tumbuhan berkualiti dan berhasil tinggi.
Menurutnya, makmal itu diyakini dapat memainkan peranan pebting dalam membantu petani bukan sahaja sekitar Dewan Undangan Negeri (DUN) Sungai Air Tawar bahkan di seluruh Selangor.
“Pembangunan makmal penyelidikan ini adalah yang pertama di daerah Sabak Bernam dan jika ia mendapat sambutan baik, saya yakin ia dapat melahirkan lebih ramai petani moden khususnya golongan muda menceburi teknik pembiakan kultur tisu,” katanya.
Prof. Ts. Dr. Asmah Awal, Deputi Rektor Bidang Penyelidikan dan Inovasi UiTM Cawangan Selangor Kampus Puncak Alam berkata, penghasilan kultur tisu itu mampu menghasilkan benih berkualiti kerana ia dapat mengeluarkan lebih banyak anak benih dari satu induk sama.
Sehubungan itu, Rizam yang juga Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) akan memohon peruntukan daripada Menteri Besar Selangor (Pemerbadanan) (MBI) bagi pelaksanaan projek pembangunan makmal itu yang turut dimasukkan sebagai salah satu projek berkaitan Pembangunan Kawasan Sabak Bernam (SABDA).
Rizam (lima dari kanan) bergambar bersama peserta yang mengikuti Kursus Pembangunan Projek Klon Melon Selangor dan Kultur Tisu.
Jelas beliau, projek itu juga nanti melibatkan kerjasama daripada Universiti Teknologi Mara (UiTM) dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Indonesia.
Kultur tisu adalah teknik pembiakan mikro membabitkan proses memisahkan sekelompok tisu yang kecil (eksplan) daripada tumbuhan.
“Kaedah asas menghasilkan anak benih menggunakan sel tisu ini bermula dengan pemilihan induk benih terpilih yang memiliki potensi dan ciri agronomik, selain bebas perosak serta penyakit,” pungkas Prof. Asmah.