Refleksi HAB ke-78: Kiprah 5 Menag RI dalam Membangun Kedamaian

(UINSGD.AC.ID) — Hari Amal Bhakti menjadi momen bersejarah untuk mencerminkan jasa para pejabat dan pegawai di Kementerian Agama, tetapi juga sebagai refleksi komitmen terhadap kebebasan beragama dan toleransi di Indonesia.

Kemenag RI sendiri didirikan pada 3 Januari 1946 pada masa Kabinet Sjahrir II dengan Penetapan Pemerintah No 1/S.D.

Yuk kita telusuri 5 Menteri Agama RI yang dianggap inspiratif sepanjang sejarah!

1. H. M. Rasjidi
H. M. Rasjidi merupakan Menteri Agama RI pertama yang dilantik langsung oleh Presiden Ir. Soekarno. Pada masa awal pembentukan Kementerian Agama, Rasjidi menegaskan bahwa Kemenag didirikan untuk merealisasikan pasal 28 UUD 1945 tentang asas inklusivitas dan mengakhiri pemecahbelahan umat beragama di Indonesia pada masa Belanda dan Jepang.

Rasjidi telah banyak berjasa terhadap Negara Indonesia, salah satunya pada tahun 1947, menjadi delegasi diplomatik untuk menggaet dukungan negara-negara Arab seperti Mesir, Suriah, Lebanon, Arab Saudi, dan Yaman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

2. Mukti Ali
Mukti Ali adalah seorang ulama dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Ia aktif dalam berbagai organisasi keagamaan sebelum terlibat dalam dunia politik.

Mukti Ali menunjukkan dedikasinya terhadap pengembangan pendidikan agama dan keberagaman di Indonesia selama masa jabatannya sebagai Menteri Agama. Ia merupakan peletak kerangka kerukunan antarumat beragama di Indonesia dalam prinsip Bhineka Tunggal Ika.

3. Munawir Syadzali
Lain dari biasanya, Munawir Syadzali merupakan Menteri Agama RI yang berlatar belakang diplomat. Tumbuh besar di lingkungan pendidikan Islam, Munawir Syadzali memiliki semangat toleransi dalam mempersatukan keberagaman di Indonesia.

Saat menjabat, Munawir Syadzali pernah mempertemukan kedua pimpinan ormas terbesar di Indonesia yakni K.H. Abdurrahman Wahid (NU) dan Dr. K.H. Ahmad Azhar Basyir (Muhammadiyah) saat polemik penentuan tanggal hijriyah. Sebagai Menteri Agama, ia tidak menganggap dirinya sebagai pemimpin agama, melainkan pelayan umat.

4. Quraish Shihab
Quraish Shihab merupakan Menteri Agama pada era pemerintahan Gus Dur, dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang membawa semangat dialog antaragama. Ia aktif menyuarakan toleransi dan memperkuat hubungan antarumat beragama, meninggalkan warisan penting untuk kerukunan di Indonesia.

Ia mengedepankan prinsip-prinsip dialog dan saling penghormatan, serta mendorong pembentukan lembaga-lembaga yang memfasilitasi dialog antarumat beragama. Kontribusinya membawa inspirasi dan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai agama dan toleransi.

5. Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men)
Sebagai seorang Menteri Agama yang energetik dan berfokus pada inklusivitas, Gus Yaqut Cholil membawa dinamika baru dalam kepemimpinan Kementerian Agama RI. Visinya yang progresif dan pendekatannya yang terbuka memberikan kontribusi penting dalam memperkuat nilai-nilai keberagaman dan toleransi di Indonesia.

Salah satu aspek yang menonjol dalam kepemimpinan Gus Yaqut adalah pendekatannya yang inklusif dan toleran terhadap berbagai aliran dan tradisi Islam. Gus Yaqut juga dikenal karena upayanya dalam meningkatkan pelayanan haji dan umrah, juga meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam.

5 Menteri Agama RI ini bukan hanya memimpin dalam kapasitas pemerintahan, tetapi juga menyumbangkan ide dan nilai-nilai yang memperkaya keberagaman Indonesia. Melalui penghargaan dan perayaan ini, Indonesia terus menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga dan dikelola bersama untuk mewujudkan negara yang damai dan beradab. (Anisa Hanifah/Magang)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *