(UINSGD.AC.ID) Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr H Mahmud, M.Si, CSEE mengajak segenap sivitas akademika untuk tetap konsisten memperjuangkan UIN Bandung menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing, baik di level nasional maupun internasional.
Ajakan ini disampaikan Rektor saat memberikan arahan dan pembekalan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Yogyakarta, Kamis (27/01/2022). Hadir dalam kesempatan itu Dirjen Pendis Kemenag RI Prof Dr H Muhammad Ali Ramdani, STP, MT; para wakil rektor UIN SGD, Dekan FAH Dr H Setia Gumilar, M.Si; Wakil Dekan I Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS; Wakil Dekan II H Dedi Supriadi, M.Hum; Wakil Dekan III Dr H Ading Kusdiana, M.Ag; para ketua/sekretaris jurusan FAH, para dosen dan tenaga kependidikan.
Rakor digelar dalam rangka mempertegas visi keunggulan dan kompetitif. Tidak sekadar jargon atau slogan, melainkan wujud nyata dari program-program yang digagas dalam setiap tahunnya. Prof Mahmud dengan semua jajarannya –selaku pengemban amanah masyarakat— terus berdaya upaya mengukir banyak prestasi yang bereputasi nasional dan internasional.
Dengan melihat prestasi bidang penelitian, misalnya, raihan peringkat pertama di antara PTKIN se-nasional, tidak menjadikannya terlena. Sivitas UIN Bandung terus dimotivasi untuk terus berikhtiar hingga meraih banyak prestasi di berbagai bidang. “Inilah yang mengantarkan Kampus kita pada rekognisi internasional,” katanya.
Rektor berharap, Rakor FAH kali ini, termasuk fakultas-fakultas lainnya di lingkungan UIN Bandung, merencanakan berbagai program yang dapat mengantarkan kepada rekognisi internasional. “Kami mengapresasi berbagai prestasi yang telah diraih FAH, sebagai sumbangsih besar bagi universitas dalam meraih reputasi internasional,” jelasnya.
Terus Berikhtiar
Pada kesempatan yang sama, Dekan FAH Dr Setia merasakan kinerjanya selama ini masih belum maksimal. Namun ia bersama rengrengannya tetap bersemangat, masih memiliki daya juang, dan berupaya sekuat tenaga membangun fakultas, hingga FAH bisa pentas di fora internasional.
Sesuai nama FAH, strategi kebijakannya dilakukan melalui pendekatan pencerahan, pemberdayaan, dan pengembangan dalam rangka mewujudkan fakultas “pencerah” dan “humanis”. Kultur akademik pun terus dikembangkan, dalam rangka meningkatkan kualitas yang berorientasi pada jaminan mutu.
“Keseriusan memelihara komitmen mesti terpadu dalam langkah nyata. Tekad yang sudah berkembang tidak harus mementahkan minat dan niat menjalankan ikhtiar. Tujuan kita bakal terwujud jika didasari komitmen bersama dengan satu tujuan, bersama memelihara dan mengembangkan kampus ini. Langkah terus dijejakkan, gayung selalu bersambut, mudah-mudahan sambutan nyaring yang mewujud nyata,” harap Dekan Setia.[nanang sungkawa]