UINSGD.AC.ID (Puncak) — Upaya menyongsong UIN Sunan Gunung Djati Bandung lebih maju dan terdepan maka digelar Rapat Kerja bertajuk penguatan good university governance, menuju kampus unggul rahmatan lil alamin yang berlangsung di Grand Aston Hotel & Resort Ciloto selama tiga hari sejak Senin-Rabu (15-17/1/2024).
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Nizar Ali, M.Ag., Dirjen Pendis, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT., Direktur Diktis, Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., menjadi narasumber yang dipandu oleh Kepala Biro AUPK, Dr. H. Imam Syafi’i, M.Pd
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan rasa bersyukur atas capaian prestasi yang membanggakan kampus tercinta. “Sejak saya dilantik, selama 157 hari kepemimpinan banyak capaian kinerja yang membanggakan, luar biasa, Prodi terakreditasi unggul, terakreditasi dari FIBAA, tiga jurnal terindeks Scopus, posisi ke-1 SINTA di PTKIN, versi Webometrics tahun 2023.2.0, menempati peringkat 1 di PTKIN Indonesia. Saya atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih atas dorongan, dukungan, bimbingan selama ini dari Gus Men, Kemenag, Pak Sekjen, Pak Dirjen, dan Pak Direktur yang berkenan hadir dan memberi arahan kepada pimpinan UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” tegasnya.
Mengenai visi UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berusaha menjadi universitas Islam negeri yang unggul, kompetitif dan inovatif berbasis rahmatan lil alamin di Asia Tenggara tahun 2029.
“Bahwa visi kepemimpinan sekarang meneruskan visi sebelumnya, jadi tidak merubah total, kita didorong semakin terbuka, inklusif, dengan menggunakan rahmatan lil alamin, karena tantangan ke depan luar biasa, era disrupsi, smart campus harus menjadi atmosfer akademika di lingkungan UIN Bandung. Ini semua sebagai salah satu ikhtiar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bernegara,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Rektor berpantun,
Duduk bersama membaca komik
Komik bertutur tentang kontestasi
Atas kerja keras semua civitas akademik
UIN Bandung mendapatkan banyak prestasi
Pergi membeli beker pakai bekak
Beca dibawa oleh Dudung anak Pak Sarju
Melalui raker tahunan di Puncak
Mari menyongsong UIN Bandung yang lebih maju
Good University Governance
Saat memberikan materi, Sekjen Kemenag, Prof. Nizar menyampaikan tentang penguatan good university governance, menuju PTKIN unggul, inovatif dan berdaya saing.
Menurutnya, era revolusi industri 4.0 membawa pengaruh kemajuan di bidang TIK dengan cepat, ditopang oleh arus globalisasi membawa dampak pada persaingan antar Perguruan Tinggi yang tidak lagi terbatas pada lingkup nasional, namun internasional dengan melibatkan lebih banyak lagi pemain.
“Menghadapi disrupsi teknologi, maka upaya untuk menjaga dan menjamin kualitas Pendidikan tinggi adalah melalui penerapan good university governance dengan tata kelola Perguruan Tinggi yang baik,” taegasnya.
Mengingat persaingan antar Perguruan Tinggi semakin ketat. Good university governance menjadi mainstream dalam pengelolaan kampus. Good university governance merupakan turunan dari good governance.
“Tugas Perguruan Tinggi sebagai education institution, yaitu menyelenggarakan tridharma dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga tidak menjadikan profit oriented sebagai tujuannya. Untuk itu, Perguruan Tinggi dituntut untuk memberikan kepuasan kepada stakeholders. Dengan demikian, good university governance dapat mendorong pengembangan dan pengelolaan PT dengan efektif dan efisien,” jelasnya.
Implementasi prinsip-prinsip good governance pada perguruan tinggi, Unversitas disebut good university governancce. Tentunya harus memiliki 8 prinsip, yaitu transparansi, akuntabilitas (kepada stake holders), responsibility (tanggung-jawab), independensi (dalam pengambilan keputusan), fairness (adil), penjaminan mutu dan relevansi, efektifitas dan efisiensi, nirlaba.
Keunggulan dan daya saing Perguruan Tinggi dapat dilakukan dengan memperkuat manajemen dan tata kelola perguruan tinggi berlandaskan prinsip good university governance.
Selain memiliki manfaat internal, penerapan good university governance juga sangat bermanfaat untuk membangun market trust. “Penerapan dan penguatan good university governance di Perguruan Tinggi memerlukan komitmen pimpinan, staf, serta seluruh stakeholder,” paparnya.
Kuncinya SMART
Untuk menjadi unggul, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Muhammad Ali Ramdhani memberikan kunci SMART yang harus dimiliki Perguruan Tinggi, termasuk UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
SMART ini merupakan sebuah akronim yang terdiri dari kata Spesifik, Measurable, Achievable, Relevan dan Time bound (SMART).
Pertama, kunci yang harus dimiliki ketika membangun sebuah peradabankampus cerdas adalah spesifik. Ia berharap proses keilmuan dan pembangunan disusun dan direncanakan secara spesifik.
“Pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Investasi yang dimaksud bagaimana menyimpan investasi-investasi hari ini sehingga perlu perencanaan yang spesifik,” ungkapnya.
Kedua, Measurable (terukur). Membangun kampus cerdas harus dengan ukuran-ukuran yang sesungguhnya yang mampu menghadirkan sebuah pendidikan yang bisa menyapa masyarakat secara luas.
Ketiga, Achievable (dapat dicapai). Program-program aksi pembangunan kampus cerdas bisa dilaksanakan berdasarkan kekuatan yang ada pada instansi. “Yakni, memiliki target atau capaian yang merupakan sesuatu hal yang realistis,” ujarnya.
Keempat, yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana aksi adalah Relevansi. Kelima, Time bound. Waktu menjadi penting dalam memenuhi target yang direncanakan. Dalam membangun smart campus harus diatur kegiatannya dengan memperhatikan batas waktu atau target yang ditentukan.
Selain itu, Smart University dibangun dengan konsep smart berikutnya, yakni S nya itu untuk Sinergi, bahwa dalam mewujudkan kampus cerdas harus memiliki distingsi yang kuat terhadap pemahaman keagamaannya pada satu sisi dan disisi lain mimiliki pemahaman dinamika-dinamika kontemporer.
“M nya itu adalah Meaningful, bahwa apa yang dia pelajari adalah sesuatu hal yang akan bermakna pada hidupnya,” tegasnya.
A yang bermakna Adaptable. Smart Unversity dapat dibangun jika menguasai dunia kekinian. R dengan harapan terus membentuk kerangka berpikir Rasional ketika hubungan sebab akibat, kausalitas dari antar variable itu menjadi bagian penting.
“Dan yang terakhir adalah Treasure, artinya bahwa ilmu-ilmu yang kita tanamkan adalah sesuatu yang memberikan manfaat bagi hidup mereka sepanjang hayat,” tandasnya.
Konsep ini merupakan salah satu upaya dalam mengembangkan kualitas dan mutu pendidikan islam, khususnya kampus yang memiliki tujuan untuk mewujudkan diri sebaga Smart University.
Bahasan 4 Komisi
Dalam Rapat Kerja ini dibagi menjadi empat Komisi: Komisi I Bidang Akademik dipimpin oleh Wakil Rektor I, Dr. H. Dadan Rusmana, M.Ag. Dengan 8 program prioritas : 1) Menguatnya sistem pendidikan yang berperspektif moderat; 2) Meningkatnya kualitas tenaga pendidik pada satuan pendidikan; 3) Meningkatnya kualitas standar dan sistem penjaminan mutu pendidikan; 4) Meningkatnya kualitas PTK yang bereputasi internasional; 5) Meningkatnya kualitas pemanfaatan penelitian; 6) Meningkatnya kualitas lulusan PTK yang diterima di dunia kerja; 7) Meningkatnya partisipasi peserta didik pada satuan pendidikan; 8) Meningkatnya tata kelola organisasi Unit Eselon 1 yang efektif dan akuntabel
Komisi II Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh Wakil Rektor II, Prof. Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag. Dengan 3 program prioritas: 1) Meningkatnya kualitas tenaga pendidik pada satuan pendidikan; 2) Meningkatnya kualitas standar dan sistem penjaminan mutu pendidikan; 3) Meningkatnya tata kelola organisasi Unit Eselon 1 yang efektif dan akuntabel
Komisi III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dipimpin oleh Wakil Rektor III, Prof. Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A. Dengan 4 program priorotas: 1) Mendorong keterlibatan dosen dalam kegiatan pembinaan mahasiswa untuk beprestasi di tingkat nasional. 2) Membuat pedoman dan siystem (rules of games) yang mengatur keterlibatan dosen dalam pembinaan mahasiswa. 3) Menghimpun dosen dan mempetakan dosen-dosen yang memiliki keterampilan kepada mahasiswa yang akan mengikuti lomba di tingkat nasional dan internasional. 4) Membuat juknis pemberian reward bagi para dosen yang terlibat dalam pembinaan mahasiswa berprestasi tingkat nasional dan internasional.
Komisi IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Kelembagaan dipimpin oleh Wakil Rektor IV, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag. Dengan 7 program priorotas: 1) Pembinaan keterampilan Bahasa Asing (Inggris –Arab) untuk mengikuti program MBKM ke Luar Negeri melalui Penguasaan toefl dan toafel; 2) Promosi Pendidikan melalui keikutsertaan dalam pameran Pendidikan internasional, Kedubes Indonesia di luar negeri, dan organisasi keagamaan di negara yang menjadi obyek calon mahasiswa asing; 3) Pemberian beasiswa bagi calon mahasiswa asing melalui program beasiswa scholarship; 4) Memberi keringanan UKT bagi mahasiswa asing yang masuk melalui jalur mandiri; 5) Student Exchange (baik di yg difasilitasi oleh Lembaga maupun mandiri); 6) Membangun jaringan kerjasama / Bechmacking dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri yang masuk ranking 100 dunia ; 7) mengaktipkan kembali MoU dengan PT luar yang masa MoU nya telah berakhir.