UINSGD.AC.ID (Humas) — Dalam suatu institusi peran humas (hubungan masyarakat) menjadi sangat krusial dalam membangun citra positif bagisebuah organisasi, perusahaan, atau institusi. Salah satu tugas utama humasadalah menyiapkan publikasi yang mampu menyampaikan pesan dengan jelas,efektif, dan menarik kepada khalayak.
Publikasi yang disiapkan dengan baik tidak hanya meningkatkan citra institusi, tetapi juga memperkuat branding dan meningkatkan kredibiltas institus. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad saat membersamai acara Media Gathering Koordinasi Humas dan Publikasi Tahun 2024.
“Publikasi yang dirancang dengan baik membantu memastikan bahwa pesan yangingin disampaikan tidak hanya sampai, tetapi juga dipahami dengan benar oleh audiens. Pesan yang tidak jelas atau ambigu dapat menimbulkan salah tafsir yang berpotensi merugikan,” tegas Dirjen Pendis dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).
Menurutnya, publikasi yang baik ibarat sebuah etalase suatu lembaga yang sering kali menjadi representasi pertama yang dilihat oleh publik. Dalam konteks ini, pemberitaan dan branding memainkan peran sentral dalam menciptakan citra positif maupun negatif lembaga tersebut.
Pemberitaan, baik melalui media massa maupun platform digital, adalah refleksi langsung dari kegiatan dan nilai-nilai lembaga.Publikasi yang konsisten, informatif, dan relevan membantu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga. Sebaliknya, pemberitaan negatif dapat berdampak buruk pada reputasi dan kredibilitas. Sementara itu, branding menjadialat strategis untuk memperkenalkan identitas lembaga secara lebih terarah.
Abu Rokhmad menambahkan bahwa keberhasilan menciptakan etalase yang baik membutuhkan sinergi antara transparansi dalam pemberitaan, keselarasan strategi branding, dan komitmen terhadap kualitas layanan. “Dengan kombinasi ini, lembaga dapat memperkuat citranya sebagai entitas yang kredibel, inovatif, dan relevan di tengah persaingan yang semakin ketat,” pungkasnya.