[www.uinsgd.ac.id]–Keberadaan remaja memiliki peran penting bagi kelangsungan kehidupan sebuah masyarakat di masa yang akan datang. Kurang harmonisnya orang tua, lemahnya pendidikan agama di lingkungan keluarga, terbatasnya perhatian dan pengawasan orang tua, serta pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan sebagian para remaja mengkonsumsi narkotika. Hal tersebut memerlukan penanganan yang dapat mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang wajar melalui layanan bimbingan dan konseling.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh rumusan tentang program layanan bimbingan konseling yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan remaja yang mengalami penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dikembangkan berdasarkan studi kasus di Pondok Remaja Inabah Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: (1) studi pendahuluan dengan mengidentifikasi masalah dan menentukan responden yang akan dijadikan subyek penelitian; (2) studi eksplorasi dengan menelusuri masalah dan mengumpulkan data yang relevan dengan sasaran penelitian; (3) studi analisis, yaitu menganalisis data-data yang diperoleh melalui penelitian; dan (4) merumuskan program layanan bimbingan dan konseling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) karakteristik remaja yang mengalami penyalahgunaan narkotika adalah mereka yang mempunyai permasalahan fisik, di antaranya memiliki badan yang kurang segar dan sering mengalami gangguan kesehatan. Sedangkan masalah psikis, adanya rasa tidak percaya diri, takut kembali kepada keluarga dan masyarakat, cemas, sosialisasi kurang, kurang bisa menyesuaikan diri, dan kurang mampu dalam menyelesaikan konflik dengan baik (2) semangat dan dedikasi para pembimbing, dan tenaga pembimbing lainnya yang peduli dan terpelihara dengan baik tampaknya membangkitkan semangat luar biasa bagi mereka untuk selalu melakukan yang terbaik. Para pembimbing menyadari kekurangan yang dimilikinya tentang pengetahuan dan penguasaan teknik-teknik serta pendekatan-pendekatan yang harus diterapkan dalam layanan bimbingan konseling. Oleh karena itu, melalui rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini kiranya hambatan tersebut akan dapat diatasi; (3) program layanan bimbingan yang dilaksanakan di pondok remaja inabah meliputi bimbingan moral keagamaan dengan mengamalkan ajaran tareqat qadariyah naqsabandiyah melalui mandi taubat, shalat, dan dzikir. Mereka begitu taat dan patuh dengan metode dan pendekatan pengamalan ajaran tareqat qadariyah naqsabandiyah.
Rekomendasi yang dikemukakan berkaitan dengan: (1) program layanan bimbingan konseling yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan remaja yang mengalami penyalahgunaan narkotika, proses konseling, dan pedoman pelaksanaannya, serta (2) peneliti selanjutnya disarankan untuk mengkaji program bimbingan dan konseling ini melalui studi eksperimen.