Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita Bahas Transformasi Unpad Hybrid University dan Kampus Merdeka

Pada Workshop Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

(UINSGD.AC.ID)-Pandemi Covid-19 ternyata mempercepat transformasi pembelajaran di lingkungan Universitas Padjadjaran. Untuk itu, mulai 2021, Unpad mencanangkan diri menuju hybrid university.

Demikian disampaikan oleh Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, saat menjadi narasumber Workshop Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang dipandu oleh Dr. Mohamad Erihadiana, M.Pd., di Hotel Harmoni Garut, Senin (11/10/2021).

Wakil Rektor Unpad Prof. Arief menjelaskan, dalam setahun terakhir ada transformasi cepat dari sistem pembelajaran Unpad. Dari semula pembelajaran tatap muka secara penuh, beralih secara darurat menjadi sistem daring akibat adanya pandemi, kemudian masuk ke era pembelajaran hibrida.

Hybrid university adalah gabungan keunggulan yang telah dimiliki universitas yang dikelola secara konvensional sesuai tuntunan masa depan dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat. “Pengembangan Hybrid University ini tetap diposisikan untuk menjamin proses penguatan keunggulan UNPAD sesuai dengan visi dan nilai Universitas Padjadjaran,” tegasnya.

Menurutnya hibrida, sistem pembelajaran tetap akan mengombinasikan metode tatap muka dengan daring. Wakil Rektor meyakini, pembelajaran tatap muka tetap diperlukan karena menghasilkan pengalaman pembelajaran yang tidak tergantikan. Aktivitas diskusi, praktikum, pembahasan kasus dan proyek tidak bisa dihilangkan lewat virtual.

Sementara akses pengetahuan, teori, dan materi pembelajaran bisa dilakukan melalui metode daring. Melalui hybrid university, sistem kelas juga bisa dikembangkan ke arah flipped classroom. Dalam satu kelas, mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan tatap muka berjumlah separuh dari total mahasiswa. Sisanya bisa mengikuti perkuliahan melalui daring.

Pada era transformasi digital ini penerapan hybrid learning semakin kuat. Karakter mahasiswa dipoles dengan berbagai kompetensi masa depan melalui Higher Order Thinking Skills (HOTS). “Selain itu, penerapan kurikulum berbasis luaran (outcome) serta pengembangan dan kemitraan MOOC berupa non-degree, upscalling courses, modular, PJJ, dan credut earning,” paparnya.

Jika hybrid university ini diterapkan dengan baik, diharapkan pada 2045 Unpad bisa bersaing secara global, pembelajaran digitalnya mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan berkarakter, hingga program di luar degree bisa menjadi salah satu kemandirian Unpad sebagai PTN Badan Hukum.

Sambil mengutip pernyataan Ketua Senat Akademik Unpad Prof. Ganjar Kurnia menjelaskan, hybrid university merupakan cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang jauh lebih baik, efektif, dan efisien. Namun, tetap ada penekanan bahwa metode ini tetap bisa mencapai tujuan dasar pendidikan tinggi, yaitu menghasilkan lulusan yang berkompeten.

“Pembelajaran hibrid tidak sekadar memindahkan apa yang dilakukan di tatap muka ke arah virtual. Untuk itu diperlukan kerjasama antara UNPAD dengan UIN Bandung dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Jawa Barat, terutama dalam bidang pendidikan,” tuturnya.

UNPAD telah berkomitmen untuk menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI hadir untuk diimplementasikan di perguruan tinggi Indonesia sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia unggul Indonesia.

Prof. Dr. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan bahwa saat ini tantangan dunia pekerjaan, tantangan keilmuan, dan tantangan dunia industri telah berubah. Tantangan utama adalah menghadapi era megatrend 2045.

“Kelihatannya apabila kita melakukan proses pendidikan masih dengan metode yang selama ini kita lakukan, dengan konvensional, maka kita akan tertinggal dalam menyongsong era yang akan kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi yang ada di Indonesia, secara umum perguruan tinggi  harus bisa menciptakan generasi manusia unggul di tahun 2045.

Perguruan tinggi pun harus bisa menciptakan suatu lulusan yang dapat berkompetisi dan dapat menghasilkan dunia pekerjaan yang dapat memberikan kemaslahatan pada masyarakat.

Untuk mencetak SDM Unggul di lingkungan UNPAD digelar Acara Festival Kampus Merdeka 2.0 yang dibuka l oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti.

Acara ini mengenalkan berbagai kegiatan Program Kampus Merdeka di Unpad sekaligus sebagai upaya meningkatkan kolaborasi dengan mitra institusi.

“Pelaksanaan Festival Kampus Merdeka 2.0 ini adalah suatu upaya Unpad untuk lebih memperkenalkan bagaimana Kampus Merdeka ini dijalankan,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *