(UINSGD.AC.ID)-Sebagai bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di tengah pandemi Covid-19, Program Studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerjasama dengan FORGEMA (Forum Guru Ekonomi Madrasah Aliyah) Kementerian Agama RI, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Suryakancan Cianjur menggelar Webinar Ekonomi Islam dan Outlook Pembelajaran Ekonomi Madrasah Aliyah di Indonseia melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (31/10/2020).
Ketua Program Studi MKS, Dr. H. Dadang Husen Sobana, M.Ag., Ketua FORGEMA (Forum Guru Ekonomi Madrasah Aliyah) Kementerian Agama RI, Herlan Firmansyah, S.Pd, M.Pd, ME., Konsul Haji KJRI Jeddah dan Dekan FEBI UNSUR, Dr. H. Endang Jumali, Lc., MA., M.Si., Dekan FEBI UIN Bandung, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag tampil sebagai narasumber yang dipandu oleh Guru MAN Insan Cendikia Padang Pariaman Sumatera Barat, Darwin S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, Uus Ahmad Husaini, ME.Sy.
Acara yang diikuti 654 peserta terdiri dari berbagai profesi mulai dari sabang hingga merauke, dari Aceh hingga Papua, dengan sebaran Guru 459 orang, Mahasiswa 127 orang, Dosen 38 orang, Umum 30 orang ini menghadirkan Keynote Speech Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Dirjen pendidikan Islam Kementrian Agama RI, Dr. Mohammad Zain, M.Ag.
Direktur menjelaskan pentingnya ekonomi Islam mulai dipelajari dan masuk menjadi bagian inti kurikulum madrasah.
“Disinilah diperlukan kajian atau materi materi ekonomi Islam yang khas di madrasah Aliyah, karena itu keterlibatan perguruan tinggi menjadi sebuah keniscayaan dengan segudang sumberdaya manusia yang mumpuni dan dimiliki di bidang ekonomi Islam itu,” tegasnya.
Pihak Kemenag sangat menyambut positif acara dengan adanya kerjasama diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang ekonomi Islam sebagai solusi persoalan kebangsaan.
Ketua Prodi MKS dalam presentasinya menjelaskan, di tengah boomingnya ekonomi Islam baik pada lembaga pendidikan tingkat menengah atas mapun perguruan tinggi, lembaga keuangan baik bank maupun non bank, “Atau beberapa sektor ril seperti, pariwisata syariah, hotel syariah, makan dan minuman halal, farmasi dan kosmetik halal media dan rekreasi syariah dan berbagai komunitas syariah lainnya belum diimbangi dengan ilmu dan spirit berekonomi Islam yang sesungguhnya.”
Problem utamanya, semangat memulainya ada, ghirohnya kuat, bahkan modal untuk terjun ke bisnis ini cukup memadai, “tapi pengetahuan tentang filosofi dasar-dasar ekonomi Islam-nya masih lemah, minim bahkan nol hingga akhirnya berkesimpulan bahwa berekonomi syariah adalah sama saja dengan berekonomi pada umumnya, padahal secara filosofis hal itu berbeda,” jelasnya.
Menurutnya kekuatan pembeda nilai nilai dasar ekonomi Islam dengan nilai nilai ekonomi konvensional itu terletak pada empat pilar utama: pertama, ekonomi ilahiah, kedua, ekonomi akhlak, ketiga ekonomi kemanusiaan, dan keempat ekonomi keseimbangan.
Konsul Haji KJRI Jeddah menjelaskan tentang romantisme sejarah Islam yang pernah menguasi 2/3 dunia dengan pemikiran pmikiran gemilangnya termasuk didalamnya pemikiran genuine tentang ekonomi dan keuangan Islam.
“Kekuarangannya hari ini karena umat Islam kurang memfungsikan akal dan pemikirannya hingga posisi umat Islam hari ini masih menjadi nomor dua dan di bawah bayang bayang sistem ekonomi lain,” tandasnya.
Dalam sambutan pembukaanya, Dekan FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag sangat menyambut baik dan mersepon positif adanya kerjasama dengan pola Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang di gagas Prodi MKS dengan FORGEMA ini, ‘semoga dari kerjasama yang diawali dengan webinar ini dapat ditindaklanjuti pada event event lain yang lebih praktis dan bersifat akademis hingga melahirkan satu model pembelajaran dan modul pembelajaran ekonomi Islam yang akulturatif, adaftif dan familier dengan gaya anak milenial ditingkat Madrasah Aliyah,” ujarnya.
Bagi Ketua FORGEMA (Forum Guru Ekonomi Madrasah Aliyah) Kementerian Agama RI, Herlan Firmansyah, S.Pd, M.Pd, ME, menambahkan, out come dari kegiatan ini adalah ada buku pegangan pembelajaran Ekonomi Syariah yang khas Madrasah Aliyah, “dimana penguatan aspek fikih dan ushul fikihnya sebagai distingsi Madrasah Aliyah menjadi muncul dan berbeda dengan Sekolah menengah di bawah Kemendikbud yang sudah ada,” paparnya.
Kerjasama ini di kemas dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) secara Tripartit, melalui tiga Institusi yang punya tujuan sama demi membuminya materi-materi ekonomi syariah di Mata Pelajaran Ekonomi di Madarasah Aliyah, yaitu Forum Guru Ekonomi Madrasah Aliyah (FORGEMA) Kemenag RI, Program Studi Manajemen Kuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Suryakancana Cianjur.
Diakhir acara, Ketua FORGEMA, Herlan Firmansyah dan Ketua Prodi MKS, Dadang Husen Sobana bersepakat untuk menindaklanjuti beberapa pertanyaan, masukan juga saran dari berbagai guru yang menginginkan acara-acara webinar seperti ini “dengan materi dan thema yang bebeda dapat kembali diselenggarakan, hingga para Guru ekonomi Madrasah Aliyah di berbagai pelosok negeri bisa lebih mengerti dan familier lagi dengan Ekonomi Islam,” pungkasnya. ()