Perkuat Riset dan Jaringan Internasional, 5 PTKN Kemenag Teken Kerja Sama dengan Kampus Ethiopia. Salah Satunya UIN Bandung Ya!

UINSGD.AC.ID (Humas) — Lima perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN) Indonesia yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKN) Pontianak dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri kian meluaskan jaringan internasional. Senin (5/8/2024), lima pimpinan perguruan tinggi tersebut melakukan kerja sama dengan sejumlah kampus ternama di Ethiopia.

Di antara kerja sama tersebut adalah dengan Kuyera Adventist University (KAU), salah satu kampus swasta tertua di Ethiopia. Penandatanganan kerjasama (Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Haile Resort Hawassa dengan dihadiri langsung Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama Prof Suyitno dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur.

Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama Prof Suyitno mengatakan, kerjasama perguruan tinggi lintas negara ini penting agar kualitas pendidikan di PTKN terus tumbuh dengan baik. Dengan membangun jaringan internasional, PTKN juga akan banyak memiliki keuntungan termasuk dalam riset bersama, peningkatan pengajaran, pertukaran dosen maupun mahasiswa.

“Dalam era sekarang ini, kolaborasi adalah kebutuhan penting karena kita tidak mungkin berjalan sendiri. Untuk itu kita terus memperkuat kerjasama internasional termasuk dengan perguruan tinggi di Ethiopia,” ujarnya dikutip dari laman Kemenag, Rabu (7/8/2024)

Prof Suyitno juga menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia Al Busyra Basnur yang telah menjembatani dan memfasilitasi kerjasama ini. Prof Suyitno juga mendorong akan para rektor dan kepala PTKN melakukan langkah taktis untuk segera merealisasikan program setelah penandatanganan kerjasama ini dilakukan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia Al Busyra Basnur mengatakan, kampus-kampus di Ethiopia sangat terbuka untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Dia mengaku, saat ini total ada 49 MoU yang telah dilakukan antara kampus di Indonesia dan Ethiopia.

“Kerjasama ini tak hanya berdampak dalam peningkatan kualitas pendidikan, namun juga kian mempererat diplomasi antara Indonesia dan Ethiopia. Ke depan kami akan terus menjajaki kerjasama dengan kampus-kampus lain di Ethiopia,” terang Dubes Al Busyra.

Rektor KAU Dr Abraham Dalu mengaku senang bisa bekerjasama dengan kampus-kampus keagamaan di Indonesia. Menurutnya, kerjasama ini sangat sinergis untuk memperkuat masing-masing kampus dalam banyak hal. Untuk merealisasikan kerjasama ini, sejumlah akademisi KAU akan mengunjungi langsung kampus-kampus yang diajak kerjasama pada akhir Agustus 2024 ini.

Kepala Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKN) Pontianak Dr Sunarso mengatakan, lewat kerjasama ini, pihaknya akan memperluas dalam hal riset, publikasi ilmiah maupun kegiatan bersama antarmahasiswa. Dalam bidang riset, nantinya akan dilakukan kajian maupun penelitian dengan melibatkan dosen maupun mahasiswa di dua kampus sehingga akan banyak memperkaya keilmuan.

“Kami juga akan melakukan publikasi kegiatan mahasiswa bareng antara STAKN dengan Kuyera Adventist University seefektif mungkin seperti memanfaatkan platform media sosial sehingga ada pengetahuan baru yang bisa saling tukar menukar,” jelasnya.

Selain Dr Sunarso, acara penandatanganan MoU juga dihadiri langsung Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Rosihon Anwar, Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Prof I Gusti Ngurah Sudiana, Rektor IAKN Manado Dr Olivia Cherly Wuwung dan Kepala STABN Raden Wijaya Wonogiri Sulaiman Girivirya.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Rosihon Anwar menjelaskan MoU dengan  Madda Walabu University, University of Gondar dan Kuyera Adventist University (KAU). Dengan ruang lingkup, pertukaran dosen, mahasiswa, program akademik, riset dan publikasi. “Disamping itu, ada bidang-bidang lain yang akan disepakai bersama untuk peningkatan kampus, rekognisi internasional dan internasionalisasi kampus,” jelasnya, Rabu (7/8/2024)

Wakil Rektor IV, Prof Ah. Fathonih menuturkan salah satu program prioritas kepemimpinan Pa Rektor saat ini adalah rekognisi internasional. “Karenanya MoU dengan kampus-kampus  Luar Negeri  baik di Asia, Eropa dan Afrika ini amat strategis. Tentu MoU ini dimaksudkan untuk membangun jaringan dan kolaborasi di level internasional bagi kampus-kampus yang lebih maju. Kolaborasi ini tidak hanya pada joint riset, akan tetapi juga pada student mobility dan pertukaran mhs asing dalam MBKM. Lebih dari itu yang lebih luas adalah mempromosikan UIN Bandung di kancah internasional tentang model pembelajaran inklusivitas, dan pemahaman keagamaan yang moderat serta pembelajaran keislaman yang moderat,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *