(UINSGD.AC.ID)-Terus terang, pelaksanaan haji yang melibatkan ratusan ribu jamaah Indonesia bukan hal sederhana dalam tata kelolanya. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama RI, menyiapkan segala hal, mulai urusan makan, kesehatan, keamanan, bahkan sampai urusan kematian. Mengelola ratusan ribu jamaah di negeri orang tidak sesederhana mengurus mereka di tanah air sendiri. Memerlukan effort luar biasa. Perlu kecerdasan dan ketepatan dalam mengambil kebijakan untuk sejumlah persoalan.
Pemerintah memberikan layanan bukan hanya pada urusan administrasi keimigrasian dan diplomasi, melainkan sampai pada ketepatan dan keakuratan pelaksanan mansik haji. Semua itu dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Gus Yaqut, pelaksanaan haji tahun 2022 ini berjalan dengan lancar dan lebih terkelola secara baik. Transportasi, konsumsi, kesehatan, dan pelaksanaan manasik haji tidak menghadapi kendala yang berarti. Bimbingan ibadah bagi jamaah dilakukan dari sejak keberangkatan dan di setiap momen manasik, seperti umroh, armina, dan tawaf ifadhoh. Bahkan, kejadian mati lampu di terowongan Mina dapat diatasi dengan baik dan tidak ada jamaah Indonesia satu pun yang mengalami kecelakaan.
Kelancaran pelaksanaan haji tahun 2022 ini layak diapresiasi, karena pasca pandemi Covid 19 tidak banyak waktu bagi pemerintah untuk menyiapkan pelaksanaan ibadah haji. Berbagai persiapan dimaksimalkan, sehingga keterbatasan waktu tidak menjadi hambatan bagi kelancaran pengelolaan haji Indonesia dari mulai keberangkatan sampai kepulangan. Kelancaran pelaksanaan haji tahun 2022 ini ditambah dengan kebahagian jamaah yang wukuf di Arofah di Hari Jumat, sehingga haji tahun 2022 ini merupakan Haji Akbar, sebagai momen istimewa yang disebut-sebut oleh Rasulullah SAW.
Para petugas haji tahun 2022 ini bekerja dengan sigap di berbagai pos dan tugasnya masing-masing. Kendati pemerintah Arab Saudi membatasi penggunaan atribut, seperti bendera Merah Putih, dengan baju putih khas berompi hitam petugas haji mudah dikenali dan sangat responsif terhadap permasalahan jamaah. Mereka melayani jamaah secara sigap dan profesional. Para petugas haji memegang prinsip bahwa kemaqbulan haji bagi petugas adalah melayani jamaah untuk mendapatkan rasa aman, nyaman, dan khusyu dalam beribadah. Para petuags tetap melakukan rukun dan wajib haji, tetapi untuk ibadah-ibadah sunah mereka menggantinya dengan melayani sepenuh hati para jamaah.
Apabila berbagai pihak mengapresiasi tata kelola ibadah haji tahun 2022 ini, sangat beralasan. Gus Menteri dan jajarannya beralasan untuk diapresiasi, karena kendatipun persiapannya sangat mepet waktu akibat terpaan Pandemi Covid 19, pelaksanaan haji tahun 2022 ini berjalan lancar di bawah komandan beliau sebagai Amirul Hajj.
Dari pengalaman perjalanan haji kali ini saya yakin bahwa tekad dan manajemen yang baik dapat dilakukan untuk melayani ibadah haji, tentunya dengan perencanaan dan tata kelola yang rapih, dibarengi kebersamaan, dan kepemimpinan yang bervisi. Mabruk untuk Gus Menteri dan jajaran.
Prof H Mahmud, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus Ketua Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (FR-PTKN) Indonesia.