Peringati Hari Kartini, WSC Gelar Diskusi Publik

[www.uinsgd.ac.id] Untuk memperingati Hari Kartini, Women Studies Center (WSC) mengadakan diskusi publik dengan tema ‘Relevansi Gender dalam Kontemporer’ di Meeting Room Gedung Student Center lantai 1, Selasa (21/04/2015).

“Acara ini diadakan agar kita dapat lebih mengerti dan memahami akan makna gender dan Feminisme itu sendiri. Gender bukan memihak pada perempuan saja tetapi di sana ada male feminis atau laki-laki yang bergerak pada feminisme,” ujar ketua pelaksana, Taufik Hidayat saat membuka acara.

Penulis buku Kajian Budaya Feminis, Aquarini Priyatna mengungkapkan bahwa feminis merupakan kesadaran untuk mencintai seseorang. “Di Indonesia dikenal dengan budaya patriarki, yakni sistem dengan kekuasaan utama terletak pada laki-laki, suara perempuan hanya didengar sepertiga dari suara laki-laki,” kata Aquarini saat menyampaikan materi.

Salah seorang pemateri, Neng Hannah mengatakan masalah gender bukan lagi sebagai masalah perempuan saja. Pada saat berbicara tentang gender, mau tidak mau laki-laki pasti ikut ke dalam pembahasan yang sama.

Acara ini mendapat apresiasi dari peserta. Salah satunya Evsha mengungkapkan diskusi publik ini memotivasi khususnya generasi muda agar bisa mengaplikasikan peran gender dengan baik.

“Kartini sosok wanita yang luar biasa sehingga bisa menginspirasi banyak kaum perempuan. Sebaiknya penyesuaian fungsi gender antara laki-laki dan perempuan harus seimbang agar tidak berjalan timpang,” pungkas mahasiswi Jurusan Tasawuf Psikoterapi itu. [Fani Nabilah Farsi, Robby Darmawan/Suaka]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter