Perguruan Tinggi Islam Negeri Buka 2 Jalur Prestasi Tanpa Tes Tertulis

Kementerian Agama merilis pelaksanaan Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk (UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Rilis ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kementerian Agama.

Dalam laporannya Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan pendaftaran SPAN PTKIN atau jalur siswa-siswi berprestasi akan dibuka tanggal 3 Februari 2020 dan ditutup pada 28 Februari 2020.

PTKIN membuka 2 jalur berbasis prestasi yang dikhususkan bagi siswa-siswi berprestasi. Jalur pertama yaitu seleksi siswa-siswi berprestasi bersama dengan Kemendikbud. “Ini untuk menjaring mahasiswa prodi (program studi) umum yang ada di UIN, seperti kedokteran, kesehatan, Saintek dan lainnya,” kata Kamaruddin di Jakarta, seperti dikutip Okezone, Sabtu (21/12/2019)

Selain itu ada jalur SPAN PTKIN yang bertujuan untuk menjaring mahasiswa dari madrasah tanpa seleksi. Jadi penjaringannya pun tidak dilakukan secara tertulis. Jalur SPAN PTKIN akan melihat prestasi siswa-siswi di sekolah dan madrasah yaitu dengan melihat nilai rapor dan prestasi lainnya.

PTKIN

Selain itu Kamaruddin juga menjelaskan 4 jalur lainnya yang berbasis tes tertulis, antara lain ujian masuk Perguruan Tinggi bersama Kemendikbud yang dikhususkan bagi seleksi mahasiswa untuk pilihan program studi umum. Kemudian ada UM PTKIN yang akan dilaksanakan secara nasional pada 15 April-29 Mei 2020. Dan yang terakhir ada jalur Mandiri.

Dalam kesempatannya Kamaruddin juga mengungkapkan kemajuan luar biasa yang telah dicapai Indonesia dalam akses perguruan tinggi. Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia telah mencapai angka 34,5% yang artinya anak Indonesia berumur 18-23 telah mendapat kesempatan kuliah di perguruan tinggi.

Namun Indonesia masih harus memperluas akses masuk perguruan tinggi karena masih tertinggal dari Singapura (82%), Malaysia (39%), Thailand (hampir 40%), dan Korsel (hampir 92%). Dikatakan Kamaruddin, pembangunan human develompent Indonesia juga mengalami peningkatan, sudah mencapai 71,3%. Secara rata-rata nasional, ini sudah termasuk tinggi.

Dalam agenda ini, Menteri Agama Fachrul Razi juga menyampaikan harus adanya inovasi yang dikembangkan PTKIN untuk menghidupkan kajian strategis ilmu keislaman. “Saya meminta kepada semua pejabat terkait untuk turut memikirkan inovasi-inovasi yang perlu dilakukan, agar PTKIN tidak hanya menyuburkan ilmu-ilmu umum, namun menghidupkan kajian strategis ilmu-ilmu keislaman sebagai korps keilmuan yang strategis,” tegas Fachrul. (kmj)

Sumber, Sabtu 21 Desember 2019 12:41 WIB

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter