Pentingnya Kasih Sayang untuk Normalisasi Perilaku

[www.uinsgd.ac.id] abnormalitas prilaku manusia dapat disebabkan oleh luka pada otak saat dilahirkan atau juga luka karena kecelakaan. Namun pengalaman juga dapat menyebabkan otak mengalami kerusakan seperti akibat depresi. Depresi pada anak umum terjadi ketika terjadi deprivasi maternal atau hilangnya kasih sayang dari seorang ibu.

Deprivasi maternal menjadi salah satu penyebab yang umum dalam pengrusakan otak manusia khususnya anak-anak remaja. Hal inilah yang membuat mereka nakal, beringas, bengis, tidak mengenal empati, psikopat. Hal ini ditemukan dari hasil penelitian para psikolog. Mereka, para psikolog menuding bahwa pada masa kecilnya, anak-anak kekurangan kasih sayang ibu.

Bagi Jalaluddin Rakhmat, Penulis Buku Kecerdasan Otak tersebut, kasih sayang orang tua khususnya ibu dapat diukur oleh pelukan, kehangatan orang tua. Ia merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan olah pakar psikologi, Hary Harlow.

Melalui penelitiannya, Hary Harlow menemukan bahwa ibu yang hanya memberikan makan, minum, pakaian tetapi tidak memberikan kehangatan dan kebahagiaan akan membuat anak ketakutan, tetapi ibu yang juga memberikan kasih sayang dan kehangatan akan disukai oleh anak-anak. Ia lakukan eksperimen tersebut kepada monyet.

Bowlby menyimpulkan bahwa anak-anak yang kehilangan kasih sayang atau Deprivasi Maternal akan cenderung menyebabkan kenakalan, kecerdasan yang menurun, agresi meningkat, depresi, psikopat.

Penulis buku best seller Psikologi Komunikasi ini menyatakan bahwa 90 % anak-anak/ remaja yang homeless berasal dari kasus deprivasi maternal, 60 % bunuh diri, 85 % perilaku tidak normal, 71 % DO dari sekolah, 60 % memperkosa, dan 90 % penganut ateis juga karena deprivasi maternal.

Bagaimana mengantisipasi temuan para psikolog tersebut. Pakar Komunikasi ini menyarankan agar kasih sayang jangan sampai terputus.”sambungkan kasih sayang, kasih sayang dapat menyembuhkan otan,”ujarnya.

Ia menyarankan bahwa untuk membangun keluarga tangguh diperlukan kehadiran orang tua secara psikologis bisa dengan pelukan, pertemuan yang berkualitas, menunjukan karakter, sharing, sportif serta spiritualitas.

Jalaluddin Rakhmat mengupas dengan panjang lebar dalam kuliah umum tentang Neuropsikoterapi yang diselenggarakan oleh Jurusan Tasawuf Psikoterapi di Aula Gedung Ushuluddin, Rabu (18/2013).***[]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter