[www.uinsgd.ac.id] Upaya meningkatkan Kualitas pembelajaran dan Sumber Daya Manusia (SDM), pihak Rektorat menggelar Diskusi Terbatas bertajuk Manajemen Perguruan Tinggi dalam Rangka Meningkatkan Kualitas dan Kapasilitas UIN SGD Bandung” dengan menghadirkan narasumber Guru Besar (Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, MS., Prof. Dr. H. Juhaya S. Praja, MA., Prof. Dr. H. Afif Muhammad, MA., Prof. Dr. Supiana, M.Ag, Prof. Dr. H. Asep Saeful Muhtadi, MA), Dekan (Prof. Dr. H. Agus Salim Mansyur, M.Pd., Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd., Dr. H. M. Subandi, Drs. Ir. MP.), Kepala Pusat (Dr. Deden Effendi, M.Ag., lembaga Penelitian, Dr. H. Syukriadi Sambas, M.Si, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat) di Ruang Sidang Rektor, gedung Al-Jamiah lantai II, Selasa (15/5)
Diskusi yang dipandu langsung oleh Rektor, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.Hum. dengan didampingi Pembantu Rektor I-IV (Prof. Dr. H. Afifuddin, MM., Prof. Dr. H. Muhtar Solihin, M.Ag., Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, MT., Prof. Dr. H. Moh. Najib, M.Ag.) menjelaskan pertemuan ini akan membicarakan empat hal; Pertama, Pemberian Gelar Honoris Causa (H.C) kepada Kementerian Agama RI Suryadharma Ali. Kedua, Peningkatan kualitas Dosen dan Akreditasi Program Studi (Prodi) karena ujung tombak peningkatan kualitas perguraun tinggi berada di jurusan. Ketiga, Laporan Beban Kerja Dosen (BKD) dan Laporan Kinerja Dosen (LKD) yang sangat kurang peminatnya dalam penelitian. Keempat, Berkenaan dengan keberadaan Puskom yang harus menjadi pusat informasi, publikasi berbagai kegiatan, aktivitas, mahasiwa, dosen” tuturnya
“Untuk pemberian gelar Honoris Causa perlu dibicarakan dari sekarang sebelum dibawa ke rapat Senat Universitas. Kita mendapatkan penghormatan untuk memberikan gelar HC ini baru sore kemarin ketika UIN Jakarta, UIN Jogja mengejukan supaya Kemenag RI diberikan gelar ternyata yang tidak mengajukan diberikan kesempatan. Oleh karena itu, saya persilahkan kepada Guru Besar, para Dekan untuk memberikan komentarnya” jelasnya
Bagi Dadang, menuturkan “Pada perinsipnya pemberian gelar kehormatan itu sejutu. Cuma kontribusinya buat lembaga apa dan bidanga apa yang akan kita berikan?” keluhnya
Mengenai akreditasi yang menjadi lemah dalam komponen pengarsifan. “Untuk itu, di Pasca dibuatkan lembaga pengarsipan. Memang kita banyak Guru Besar yang bagus, tapi cuma kata orang karena karyanya tidak didukumentasikan dan tercer dimana-mana” tambahnya
Senada dengan Dadang, Asep Samuh menjelaskan “Harus jelas kontribusnya ke lembaga pemberian gelar kehormatan kepada metreri agama itu. Tentang kualitas dosen di UIN SGD banyak orang-orang pintar, tapi heunteu manggung. Buktinya ketika setiap tahun saya di undang oleh Pemda untuk membicarakan persoalan kedaerahan saya rering dicantumkan dengan pakar pendidikan. Padahal keilmuan saya tentang komuniaksi politik. Tapi karena sering manggung dan dikenal oleh orang banyak dengan cara menulis di media, meneliti. Kegiatan yang sudah mulai ditinggalkan di dunia kampus” tegasnya
Cara meningkatkan kualitas pembelajaran dan SDM dengan melakukan secara bersama-sama, seperti yang disarankan oleh Afif “Masa karena persoalan dana belum turun akreditasi tidak jadi. Oleh karenya, mari kita sama-sama melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kualitas kampus UIN SGD dan berikan ruang, waktu kepada para Asesor untuk duduk bersama menciptakan jurusan terbaik dengan cara terakreditasi B atau A” pungkasnya [Ibn Ghifarie, Dudi]