[www.uinsgd.ac.id] Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung terus menggenjot penelitian ilmiah dan publikasi internasional. Segala peneliti yang dilakukan civitas akademika UIN Bandung diarahkan untuk dapat diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah, terutama jurnal internasional.
Atas kebijakan ini, UIN Bandung sukses meningkatkan hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal ilmiah. Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 198 dokumen yang penelitian UIN Bandung diterbitkan di jurnal ilmiah yang terindeks di Scopus, pangkalan data pustaka yang mengandung abstrak dan sitiran artikel jurnal akademik yang bereputasi.
Penghargaan itu diberikan langsung Menristek Dikti M Nasir ke Rektor UIN Bandung Prof Mahmud di Gedung Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7). Mahmud pun amat bangga dengan penghargaan ini.
“Dulu hasil penelitian kami yang masuk jurnal belum nampak. Sekarang peningkatan kami menjadi yang tertinggi dan mendapatkan Sinta Award dari Kemenristek Dikti,” ucap Mahmud.
Dia pun sedikit memberi bocoran mengenai keberhasilan itu. Kata Mahmud, sejak menjabat sebagai rektor pada 2015, dirinya memacu para civitas akademika untuk melakukan penelitian. Setiap hasil penelitian yang berhasil diterbitkan ke jurnal ilmiah akan mendapatkan reward besar dari kampus.
“Penelitian harus berbasis jurnal. Besarannya reward beragaman. Jika masuk jurnal internasional, rewardnya semakin besar. Hal ini ternyata dapat memacu rekan-rekan untuk melakukan penelitian dan menerbitkan di jurnal internasional,” jelasnya.
Selain dalam penerbitan jurnal, Mahmud juga kini tengah melakukan percepatan guru besar terhadap para pengajar di kampusnya. Di tahun ada, ada 15 dosen UIN Bandung yang diangkat menjadi guru besar alias profesor.
“Saya tidak merasa tersaingi dengan banyaknya guru besar. Prinsip saya, semakin banyak guru besar semakin baik perguruan tinggi,” tandasnya.()
Sumber, Rakyat Merdeka Online Kamis, 05 Juli 2018 , 05:54:00 WIB