[www.uinsgd.ac.id] Berdasarkan data pengambilan formulir, pendaftaran Kuliah Kerjanyata Mahasiswa (KKM) UIN SGD Bandung tahun akademik 2012/2013 baru 400 orang, sedangkan yang menyerahkan berkas baru 30 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. “Padahal, jumlah seluruh peserta KKM dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan saja sekitar 900 orang,” ungkap Dr. H. Syukriadi Sambas, M.Si, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) saat dihubungi Pusinfokomp di ruang kerjanya, gedung eks Pascasarjana UIN SGD Bandung, lantai II, Selasa (3/1)
Batas akhir pendaftaran tanggal 7 Januari 2013 di kantor LPM, dan mulai 21 Januari s.d 21 Februari 2013 sekitar 2784 peserta, yang dibagi menjadi 225 Kelompok dan dibimbing oleh 75 orang DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) akan mengikuti KKM tahun akademik 2012/2013 di Kota Sukabumi meliputi Kecamatan Baros, Cibeureum, Cikole, Citamiang, Gunung Puyuh, Lembur Situ dan Warung Doyong, dan Kabupaten Sukabumi yang meliputi Kecamatan Sukalarang, Sukaraja, Sukabumi, Cisaat, Cibadak, Kadu Dampit, Kebon Pedes dan Gunung Guruh.
KKM tahun akademik 2012/2013 ini bertajuk “Memelihara Tradisi, Mengembangkan Inovasi dalam Memberikan Solusi terhadap Masyarakat” , diharapkan kehadiran mahasiswa dapat : 1) memberikan kontribusi berupa ‘penyelesaian masalah tanpa masalah’ terhadap segala peroblematika kemasyarakan yang dihadapi; 2) memperkokoh nilai-nilai kearifan lokal dan ikut menumbuhkembangkan masyarakat dalam menghadapi segala tantangan modernisme; 3) memberikan kontribusi tentang perlunya nilai-nilai agama sebagai ajang memperkuat karakter bangsa; dan 4) mengimplementasikan setiap kompetensi masing-masing sesuai dengan Prodinya.” ujarnya.
Untuk itu, yang menjadi program Inti KKM tahun akademik 2012/2013 ini adalah, “Pertama, mengimplementasikan ilmu teknik sesuai dengan masing-masing Prodi. Kedua, melakukan pendidikan melek aksara Quran dalam mendukung suksesnya program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji Kemenag Pusat dan juga ikut mendukung program Jabar bebas buta aksara. Ketiga, ikut membantu dalam sosialisasi dan pemecahan angka kependudukan,” tambahnya. [Ibn Ghifarie]