Pembukaan KKN Moderasi Beragama ke-IV: Kuningan Mempunyai Seribu Wajah

UINSGD.AC.ID (Humas) — Sebagai bentuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) moderasi beragama menjadi agenda tahunan yang melibatkan delegasi mahasiswa dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.

Sebanyak 58 PTKIN telah melibatkan kurang lebih 300 mahasiswa yang menjadi peserta KKN moderasi beragama dari seluruh Provinsi di Indonesia. Yang hari ini dapat hadir melalui platform zoom maupun yang hadir mewakili di Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa (16/7/2024).

Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag. menyampaikan bahwa pemilihan lokasi KKN moderasi beragama kali ini dilaksanakan di Kabupaten Kuningan tepatnya di Kecamatan Cigugur yang merupakan kecamatan yang pluralis, disini ada komunitas Muslim, Kristen, Hindu, Budha dan juga Sunda Wiwitan yang dapat hidup dengan rukun dan damai. Di samping menganut ajaran agama masing-masing terkait kedamaian, ada ajaran maupun adat yang disebut dengan “pikukuh tilu” yang merupakan ajaran yang harus dipegang dengan baik terkait dengan ajaran relasi dengan Tuhan, relasi dengan manusia dan juga relasi dengan alam.

“Komunitas itu dapat berjalan dengan harmoni dan damai sesuai dengan semangat moderasi beragama yang terus diperjuangkan oleh Kementerian Agama dan juga oleh kita semua. Anak-anak kita akan belajar disana, bagaimana masyarakat Cigugur memerankan prinsip-prinsip toleransi di antara mereka. Sehingga mudah-mudahan setelah belajar dari sini, mereka dapat menerapkannya di tempat masing-masing,” tegasnya.

Suatu kepercayaan dan amanat yang berharga, tak lupa dalam sambutannya Rektor UIN Bandung menghaturkan terimakasih kepada Kementerian Agama yang sudah menunjuk UIN Bandung sebagai Penyelenggara KKN Nusantara yang ke IV. juga kepada Pejabat Bupati dan Sekretaris Daerah yang sudah memberikan kami tempat. Kabupaten Kuningan menjadi tempat pertemuan para peserta KKN Moderasi Beragama, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M.Pd selaku penjabat Bupati Kuningan menyambut dengan baik kedatangan peserta KKN dan mengapresiasi setinggi-tingginya dengan memilih Kuningan sebagai tempat KKN Moderasi Beragama.

Peserta KKN moderasi beragama tersebar di tiga kelurahan, tiga Desa. Tepatnya di Kelurahan Cisantana, Cigugur, Sukamulya, Babakan Mulya, Cileuleuy dan Cipali.

Selain menyambut dengan baik, Penjabat Bupati menghaturkan rasa bangga “Saya sangat bangga ketika mahasiswa dapat terjun secara langsung bagiamana keberagaman, bagaimana rasa toleransi muncul antar masyarakat kuningan, dimana pancasila merupakan pemersatu kita. Kecamatan Cigugur merupakan salah satu wilayah yang mencerminkan toleransi masyarakat yang sangat tinggi, wilayah ini menggambarkan miniatur Indonesia dan miniatur pluralisme di Indonesia. Kecamatan Cigugur yang terletak di kaki gunung ciremai dengan segala kemajemukannya terdiri dari berbagai etnis, suku bangsa dan keyakinan kepercayaan yang hidup dengan simfoni hidup yang rukun,” jelasnya.

Dengan berbagai keberagaman yang dimiliki, pelaksanaan KKN kali ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam menerapkan tri dharma perguruan tinggi. Mahasiswa dapat membantu mengurai permasalahan dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat.

Direktur Diktis Kemenag RI, Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag secara resmi membuka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama Ke-IV. Juga memberikan pesan kepada para peserta KKN agar senantiasa dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan tidak menjadi pribadi yang paling tau akan segala seuatu.

“Kita mengirim mahasiswa kita dengan harapan agar mereka belajar, karena kehidupan itu jauh lebih kompleks dari pada sekedar teori yang ada pada lembaran buku. Kuningan menyimpan seribu wajah, kita dapat melihat dari berbagai sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Datanglah ke cigugur untuk menyerap Ilmu dari berbagai masyarakat yang ada di desa, yang mungkin tidak semegah pendidikan kalian, tapi mereka tau bagaimana hidup dan cara merawat Indonesia,” pesannya. (Taorena Sandra/Humas).

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *